Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
ISU dinasti politik menerpa Presiden Joko Widodo seiring dengan rencana majunya Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi, ke bursa calon wali Kota Solo di Pilkada 2020. Menantu Jokowi, Bobby Nasution, juga dikabarkan akan mencalonkan diri dalam pilkada Kota Medan.
Lembaga survei Median melaksanakan survei pendapat masyarakat Kota Solo sepanjang 3 Desember hingga 9 Desember lalu. Sebanyak 800 responden dilibatkan. Hasilnya, publik Solo terbelah.
Sebanyak 55,5% responden menilai pencalonan Gibran dalam pemilihan wali Kota Solo tahun depan bukan praktik dinasti politik. Kemudian, 41,6% responden berpendapat sebaliknya. Sisanya, sekitar 2,9% menjawab tidak tahu.
Hal tersebut terungkap dalam paparan hasil survei Median, di Jakarta, kemarin. Meski responden yang berpandangan bukan dinasti politik lebih banyak, jumlah kubu seberang tidak jauh berbeda.
Direktur Utama Median Rico Marbun bahkan menilai kondisi itu bisa menggerus elektabilitas Gibran. Untuk mengatasinya, Gibran harus mampu sodorkan gagasan yang unggul.
“Tidak cukup hanya dengan dianggap muda. Tidak cukup hanya dengan dianggap bahwa beliau ini putra Pak Jokowi. Dia harus adu gagasan,” ujar Rico.
Dalam survei, pemilih Gibran didominasi pada kelompok usia pemula, dari 17-19 tahun (40%) sampai 20-29 tahun (45,8%). Secara keseluruhan elektabilitas Gibran masih di bawah Achmad Purnomo, kandidat yang juga petahana wali kota Solo.
Achmad Purnomo mencatatkan elektabilitas 40,9%, sedangkan Gibran hanya sebesar 19,1%. Ketika responden disodori 18 nama kandidat, Achmad tetap merajai dengan 45% suara, diikuti Gibran di posisi kedua dengan elektabilitas 24,5% suara.
Mulai dari bawah
Di kesempatan terpisah, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai NasDem Saan Mustopa mengatakan kemungkinan majunya Gibran dan Bobby di pilkada bukan politik dinasti. Pasalnya, karena Gibran dan Bobby akan mengikuti pilkada sesuai dengan aturan yang ada.
Selain itu, mereka hanya akan maju sebagai wali kota bukan presiden seperti yang dijabat Jokowi. Saan berpendapat dinasti terbentuk dalam suatu tingkat yang sama.
“Kalau kita ingin melanggengkan kekuasaan di level yang sama, misalkan bapaknya bupati, istrinya mencalonkan bupati, atau anaknya mencalonkan bupati, berarti masuk dalam kriteria ingin melanggengkan politik dinasti. Nah ini kalau levelnya terlalu tinggi, misal seorang presiden dan putranya maju di wali kota, itu gimana disebut sebagai dinasti?” ujar Saan, di kompleks parlemen, Jakarta, kemarin.
Saan mengatakan bahwa Jokowi juga tidak langsung membawa anak dan menantunya berpolitik di level tinggi. Namun, memulai dari bawah.
“Di sini dia bergelombang, jadi Pak Jokowi membuka ruang bagi putra-putranya berpolitik dari bawah. Itu karier politik, bukan dinasti politik, itu karier yang dipilih Gibran dan Pak Jokowi memberikan jalan itu. Kecuali kalau Pak Jokowi mencalonkan Bu Iriana, atau Gibran sebagai capres itu melanggengkan,” papar Saan.
Kendati memberi pembelaan pada Gibran, Saan mengaku NasDem belum menentukan sosok yang akan diusung sebagai calon wali kota, baik di Solo atau Medan.
“Kalau NasDem baru sampai tahap proses penjaringan ya. Kami belum pada tahap memutuskan. Kecuali kalau NasDem yang punya di tempat yang pilkada dan NasDem punya incumbent nah bisa diputuskan,” ujar Saan. (P-2)
Ia menilai, peran DPRD terkait fungsi pengawasan kepada jajaran eksekutif kurang efektif. Pasalnya, saat ini penilaian hanya tertumpu pada penyerapan anggaran.
Dalam kesempatan tersebut, Amsakar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan momentum Idul Adha sebagai ajang mempererat solidaritas dan empati sosial.
Wesly mengutarakan, sektor pertanian di Kota Pematangsiantar memiliki luas lahan sawah 1.279 Ha, didukung sumber daya alam yang memadai, harus bisa dimanfaatkan secara optimal.
Wali Kota Palembang Ratu Dewa memastikan komitmennya untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan pelayanan publik dalam momentum 100 hari pertama masa kepemimpinannya.
DPRD Jakarta telah melakukan fit and proper test alias uji kelayakan dan kepatutan terhadap sejumlah calon wali kota, bupati, dan pejabat tinggi pratama.
Wakil Menteri Dalam Negeri RI Bima Arya Sugiarto, dalam sambutannya, menekankan bahwa perbaikan tata pelayanan publik harus menjadi tujuan utama.
Sejak berhasil mendapatkan pendanaan Seri A tahun 2022 lalu, Populix mengaku berupaya memperluas akses masyarakat terhadap riset.
Menteri Agama Nasaruddin Umar dinyatakan terbaik karena dianggap berhasil menurunkan ongkos naik haji.
Kemenangan tersebut merupakan kemenangan bersama. termasuk dua paslon lain yang terlibat pada kontestasi Pilkada Serentak 2024.
PASANGAN M Toha-Rohman mengalami peningkatan elektabilitas di Pilkada Musi Banyuasin berdasarkan survei FIXPOLL Indonesia.
KE manakah 'berlabuh' suara pendukung Anies Baswedan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta? Kiranya jawabannya bukan 'golput' atau tidak menggunakan hak pilih.
Digitalisasi tersebut, menurut Hanta, yang dapat menjadi salah satu penyebab mengapa Persepi tidak mampu memeriksa maupun memverifikasi dua set data yang diberikan oleh Poltracking.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved