Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan akan menata kembali seluruh desa untuk memastikan keberadaan mereka sesuai dengan aturan yang berlaku serta untuk mengoptimalkan pengelolaan dana dari pemerintah pusat.
"Kita akan membuat surat edaran kepada semua kepala daerah untuk memverifikasi desa masing-masing. Kalau memang ada yang menerima anggaran dan desanya tidak ada atau tidak lengkap, agar (dananya) dikembalikan. Kalau nggak dikembalikan, akan dilakukan penegakan hukum," terangnya saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, kemarin.
Menurut dia, Kementerian Dalam Negeri telah melakukan investigasi desa yang kerap disebut fiktif, kemudian mengharmonisasikan data dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, KPK, dan Polri.
Ia juga meminta pemerintah daerah memverifikasi desa di daerah masing-masing untuk memperoleh data terkini. "Karena kondisinya macam-macam desanya, ada yang desanya hilang seperti kasus Lapindo (PT Lapindo Brantas). Itu teritorinya hi-lang. Petugasnya masih ada, masyarakatnya juga masih ada, tapi sudah enggak tinggal di situ. Namun, masih diberi anggaran desa karena desanya ada," ungkapnya.
Tito mengatakan sebuah desa harus memiliki perangkat, penduduk, dan wilayah administratif. Akan tetapi, untuk kasus desa yang terkena luapan lumpur, itu sudah tidak memiliki wilayah administratif. "Beberapa tempat lain juga, seperti di Konawe, masyarakatnya ada yang pindah sehingga jumlah penduduknya berkurang."
Sementara itu, Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri Nata Irawan mengatakan hasil temuan tim investigasi yang telah diterjunkan ke Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, mengungkap sebanyak 56 desa yang sebelumnya dinyatakan fiktif ternyata ada secara fisik dan aktivisnya.
Menurut Nata, Tim mendapatkan data dan informasi bahwa penetapannya menggunakan Perda No 7/2011 tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Konawe No 2/2011 tentang Pembentukan dan Pendefinitifan Desa-Desa dalam Wilayah Kabupatan Konawe. Ternyata perda itu tidak melalui mekanisme dan tahapan di DPRD.
MI/BARY FATHAHILAH
Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri Nata Irawan.
"Perda yang dilakukan Bupati Konawe cacat hukum karena tidak melalui mekanisme dari DPRD. Oleh karena itu, harus kita perbaiki, benahi administrasinya," ujarnya. (Cah/X-10)
Tito minta daerah segera menandatangani atau menyalurkan NPHD untuk kebutuhan pilkada.
Mendagri minta Pj maju pilkada untuk mengundurkan diri
Tito Karnavian meminta semua komponen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menggenjot realisasi belanja tahun anggaran (TA) 2023.
Menurut dia, permasalahan di DKI Jakarta yang akan diselesaikan adalah soal macet, polusi, dan sampah.
Mendagri Tito Karnavian menegaskan bahwa pembangunan di desa selalu menjadi prioritas Pemerintahan Presiden Jokowi. Hal itu juga sejalan dengan upaya mencegah tingginya angka urbanisasi.
Pentingnya terobosan tersebut sangat diperlukan karena saat ini terjadi kenaikan harga musiman akibat tingginya permintaan barang dan jasa.
Program Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
Sebelumnya Apdesi juga menyampaikan beberapa permohonan diantaranya penambahan Alokasi Dana Desa.
Biaya dan moda transportasi yang semakin beragam dan terjangkau juga turut mengubah pola mudik di masyarakat.
Mudik menjadi momen peningkatan ekonomi bagi masyarakat pedesaan berupa bergesernya perputaran uang dari kota tempat masyarakat bekerja ke desa kampung halaman.
DESA mengalami transformasi. Namun, transformasi tersebut belum sepenuhnya menghantarkan desa ke pintu gerbang kedaulatan dan kesejahteraan rakyat.
PT Bank Central Asia (BCA) menargetkan menambah lima desa binaan bakti BCA di tahun ini. Hal itu diungkapkan oleh SVP Corporate Communications BCA, Susanti Nurmalawati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved