Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMAKSAAN pemilihan ketua umum Partai Golkar melalui cara aklamasi secara sepihak berisiko membuat partai berlambang pohon beringin itu terbelah.
Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan pihak yang bersikeras menginginkan aklamasi merupakan pihak yang tidak berani untuk berkompetisi.
"Kalau dipaksakan (aklamasi) dan dibungkam tanpa melalui proses justru malah tidak bagus," tutur Nusron saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (16/11).
Berkaca pada pelaksanaan Munas Bali 2014, Nusron menyebut, Aburizal Bakrie (Ical) yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Golkar memaksakan aklamasi yang mengakibatkan Golkar akhirnya terpecah sehingga prestasinya merosot jauh dalam pelaksanaan pilkada serentak 2015.
"Pada 2014 dipaksakan oleh Pak Ical, malah jadinya pecah," paparnya.
Nusron menjelaskan perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa dalam pelaksanaan Munas. Dirinya berharap perbedaan pendapat cukup terjadi dalam Munas dan tidak belanjut dalam kepengurusan Golkar secara keseluruhan. Golkar diharapkan bisa kembali bersatu dalam pelaksanaan Munas.
"Perbedaan pendapat itu biasa. Dalam Munas Bali lalu, Pak Airlangga Hartarto maju dapat 16 suara. Tapi malah ditampung jadi pengurus. Malah diusulkan jadi menteri. ini hal biasa dan habis Munas bisa menyatu lagi," paparnya.
Baca juga: Empat Nama Ini Disebut Jadi Kandidat Ketum Golkar, Siapa Mereka?
Saat ini setidaknya muncul empat kandidat ketua umum sehingga sulit terjadi aklamasi dalam Musyawarah Nasional Partai Golkar pada Desember mendatang. Empat kandidat itu adalah Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Indra Bambang Utoyo, dan Ridwan Hisyam. (X-15)
Partai Golkar meyakini isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang belakangan ini santer dibicarakan tidak diembuskan oleh pihak Istana.
Politikus Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng, menantang pihak-pihak yang mendorong digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk berani muncul ke publik.
Munculnya Bahlil sebagai caketum bukan keinginan dari akar rumput dan elite internal Golkar.
PARA kader muda Partai Golkar yang berasal dari latar belakang aktivisme organisasi Cipayung dan BEM meluncurkan buku reflektif.
Pihak Istana menanggapi isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang belakangan mengaitkan Partai Golkar dengan dinamika internal dan dugaan keterlibatan Istana.
KETUA Bidang Keagamaan dan Kerohanian, DPP Partai Golkar Nusron Wahid membantah isu Munaslub Partai Golkar dan pergantian Ketua Umum Bahlil Lahadalia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved