Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MENTERI Agama Fachrul Razi menyebut Kementerian Agama (Kemenag) punya cara pandang sendiri melihat radikalisme. Jurus Kemenag melawan paham radikal berbeda dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Kalau kita kan ada bidang kita sendiri. Kalau bidang kami kan satu, kurikulum. Kemudian, penyuluhan-penyuluhan. Kemudian, memberi peringatan-peringatan," kata Fachrul.
Menurut dia, langkah ini bentuk sosialisasi dari Kemenag. Pihaknya tak ingin langsung memberi tindakan keras kepada pihak-pihak yang diduga terpapar paham penyimpang. Presiden Joko Widodo, kata dia, telah membagi tugas dan fungsi setiap kementerian. Lembaga negara lain hingga aparat penegak hukum punya medan berbeda.
"Pak Jokowi kan sudah memerintahkan, bukan hanya kepada Kementerian Agama saja. Semua kementerian dan semua instansi terkait."
Dia menjelaskan pihaknya juga bekerja sama dengan penegak hukum jika radikalisme telah memuat unsur kebencian. Fachrul akan menyerahkan penyebar radikalisme kepada aparat hukum. "Kalau udah penangkapan terus penyidikan, pengusutan, sampai ke bawah itu kan sudah ada bidang yang lainnya ya," pungkas mantan Wakil Panglima TNI itu.
Fachrul mengakui guna mendorong toleransi antarumat beragama, seluruh jajaran Kementerian Agama diminta mengutamakan dialog dan musyawarah jika terjadi penolakan di masyarakat yang terkait dengan agama.
Fachrul mencontohkan, semisal terjadinya penolakan mengenai pembangunan gereja. "Tadi saya contohkan, bagaimana kalau ditolak bangun gereja? Ya kita tanya kenapa ditolaknya. Misalnya dibilang, Pak dia kan cuma ada 5 KK (kartu keluarga) di sini. Tetapi, akan bangun gereja seperti ini. Kalau dikecilkan sedikit boleh enggak? Boleh. Nah, seperti itulah. Kita coba dialog," jelasnya.
Ketua Harian Kerukunan Masyarakat Hukum Adat Nusantara Jurnias Marvel L Tobing mengaku mengenal sosok Menteri Agama Fachrul Razi. "Fachrul sosok yang sangat rajin, pekerja keras, dan nasionalis. Enggak usah curiga ini untuk menanggulangi radikalisme, tidak. Karena mungkin di situ perlu ditaruh orang yang sangat jujur, jadi bolehlah kalau dia ditunjuk. (Aiw/Rif/P-1)
Keberagaman adalah kerukunan yang harus terus dijaga semua pemuka agama, maupun masyarakat yang ada di Tangerang Selatan (Tangsel)
Organisasi Banom Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini dihadiri oleh Pengurus DPP PKB, Daniel johan
Sebuah gagasan yang dinilai baik bagi pemerintah, penerapannya pun harus benar dengan mempertimbangan obyek yang akan terkena kebijakan negara. Jangan sampai justru kontraproduktif.
Isra Mikraj bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi menjadi sumber inspirasi untuk menjaga kerukunan umat beragama.
Kemenag menghimbau para aktor dakwah dan layanan keagamaan serukan seluruh umat dan jemaahnya menjaga kerukunan dan kedamaian pada Pemilu 2024.
Komunikasi dan duduk bersama adalah kunci yang paling utama dan penting untuk meredam konflik yang terjadi masyarakat, terlebih membawa nama agama.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menekankan pentingnya pemulihan harmoni sosial di tengah masyarakat Cidahu, Sukabumi, setelah insiden perusakan rumah yang diduga dijadikan tempat ibadah.
Tidak hanya karena secara geografis wilayahnya berbukit-bukit dengan ketinggian 760 meter di atas permukaan laut (mdpl), tetapi juga karena desa itu tak ubahnya Indonesia mini dengan beragam agama.
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved