Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PENGAMAT Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta menilai Kabinet Indonesia Maju menjadi sinyal Presiden Joko Widodo menyatakan perang terhadap radikalisme. Hal itu lantaran adanya individu-individu yang berkompeten menghilangkan gerakan radikal di Indonesia.
Mereka adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Kemanan Mahfud MD, serta Menteri Agama Fachrul Razi.
"Empat orang ini mempunyai karakter tegas dan saya yakin cukup mampu melawan radikalisme. Ini sinyal perang radikal," ujar Stanislaus, Rabu (23/10).
Ia menjelaskan empat orang tersebut sudah tepat untuk ditempatkan di kementerian-kementerian yang menjadi garda terdepan melawan radikalisme.
Baca juga: Jokowi ke Menpora Baru: Sepak Bolanya, Pak!
Terlebih kempatnya memiliki latar belakang yang lengkap dari mantan aparat negara hingga sipil.
"Pak Fachrul Razi menjadi menteri agama, bekas jenderal TNI, dari Aceh cukup tegas," tuturnya.
Selain itu, sinyal melawan radikal sudah terlihat pada pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Istana Negera.
Presiden Jokowi secara eksplisit menyampaikan permasalahan deradikalisme menjadi pekerjaan rumah Menkopolhukam Mahuf MD dan Menteri Agama Fachrul Razi.
"Pak Jokowi mengatakan akan perang dengan radikalisme," tuturnya.
Perlu diketahui, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada 1998 sempat menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Tidak jauh berbeda latar belakang militer melakat pada Menteri Agama Fachrul Razi, sebagai Wakil Panglima TNI pada 1999-2000.
Selain itu, Menteri Dalam Negri Tito Karnvian sudah tidak asing di telinga masyarakat sebagai mantan Kapolri. Selama ia menjabat, sudah cukup banyak aksi terorisme diungkap kepolisian. Terlebih pada 2016, Tito sempat menjabat Kepala Badan Nasional Penganggulangan Terorisme (BNPT).
Lebih lanjut, Menkopolhukam Mahfud MD yang kerap mengihasi wajah lini media massa sebagai pakar hukum tata negara serta sempat menjabat menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi selama dua periode 2008-2011 dan 2011-2013. (OL-2)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved