Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DIREKTUR Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menyoroti perbedaan pemanggilan calon menteri pada jilid II ini dengan jilid I kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Pada Kabinet Kerja Jilid I calon menteri diperkenalkan secara langsung oleh Presiden dalam waktu bersamaan. Namun, kali ini pemanggilan calon menteri dibagi menjadi dua hari pasca pelantikan. Pada hari senin (21/10) dan selasa (22/10).
Pengumuman menteri saat ini ada yang masih samar-samar, tetapi ada juga yang cukup jelas. Sehingga hal itu menjadi model seleksi yang sudah dilakukan sejak lama.
"Ini memperkenalkan saja. Mungkin presiden sudah memutuskan nama-namanya dan posisinya. Ini hanya bagian dari pengenalan kepada publik," Kata Djayadi saat dihubungi, Selasa (22/10).
Seleksi tersebut tentuada yang melibatkan partai dan tidak. Jika nama calon menteri dari partai politik tentunya melibatkan partai koalisi.
"Tapi, jika dari kalangan profesional mungkin dapat dari internal istana dan melakukan seleksi yang memakan waktu lamalama," Ujar Djayadi.
Menurutnya, pemanggilan ini hanya untuk melihat reaksi publik. Presiden ingin melihat reaksi publik tersebut.
Reaksi publik dilihat seperti baru dua orang yang mengumumkan posisi kementerian, seperti Sri Mulyani yang kembali menjabat Menteri Keuangan dan Peabowo Subianto menjabat Menteri Pertahanan.
Ini juga untuk memberi sinyal ke pasar atau masyarakat, semua tahu kalo Sri Mulyani memiliki kredibilitas yang baik sehingga memiliki dampak positif kepada pasar.
"Kemudian, presiden memberikan kesempatan pada Prabowo mengumumkan posisinya jadi dua posisi tersebut sudah dikunci kira-kira. Tetapi, kalau yang lain itu walaupun hampir pasti tapi masih ada perubahan yang bersifat last minute," Tandasnya.
Selain itu Djayadi juga menilai bahwa posisi kementerian akan ditempatkan oleh orang yang tidak dapat di tebak sebelumnya. Dirinya mencontohkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Ada sejumlah menteri yang kita tidak bisa menerka misal Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itukan tidak ada figur pendidikan atau tokoh pendidikan yang dipanggil ke Istana. Sehingga masyarakat menerka-nerka," Jelas Djayadi.
"Kita tahu menteri pendidikan sangat penting tujuan utama presiden di periode kedua adalah SDM. Sehingga ada rumor kejutan di beberapa posisi," Tutupnya. (OL-4)
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono mengungkapkan suasana pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan enam ketua umum (ketum) partai koalisi pemerintah dipenuhi canda tawa.
Kabar mengenai pertemuan antara Presiden Jokowi dan para ketua umum partai koalisi pemerintahan dibenarkan Waketum PAN Viva Yoga Mauladi. Pertemuan digelar di Istana Merdeka, Selasa ini.
Dia menekankan pilihan NasDem terhadap Anies Baswedan merupakan kemerdekaan sikap dan pilihan yang tidak ada hubungannya dengan koalisi pemerintahan.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir warna biru sebagai penyebab kekalahan Timnas Kroasia melawan Argentina.
Adi menekankan selama mendukung Jokowi, NasDem selalu menujukan loyalitasnya. NasDem tidak pernah melayangkan protes atau mengkonfrontasi kebijakan Jokowi.
Sejauh ini, dia menilai pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin menunjukkan adanya peningkatan keberhasilan dari waktu ke waktu meskipun masih ada beberapa hal yang perlu perbaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved