Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh berharap pemerintahan baru Joko Widodo-Ma'ruf Amin mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan pemerintahan Jokowi di peridoe petama. Terutama hal-hal terkaitd engan produk administrasi pemerintahan seperti regulasi.
"Harus bisa lebih baik output kinerjanya dibandingkan apa yang sudah dicapai, kalau sudah baik selama ini harus ditingkatkan lebih baik lagi, itu intinya," tutur Surya ketika ditemui usai acara Sidang Paripurna Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang berlangsung di Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta, Minggu (20/10).
Surya melanjutkan, Jokowi-Ma'ruf terpilih melalui proses Pemilu yang transparan dan demokratis. Untuk itu semua pihak wajib menghormati kedudukan Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden.
Baca juga : Surya Paloh Mengaku tidak Tahu soal Komposisi Kabinet
"Proses Pemilu yang sudah kita lalui bersama telah mengantarkan secara paripurna terpilih dan pada saat ini sudah dilantik," ujanya.
Terkait dengan kabinet baru Jokowi, Surya mengaku hingga saat ini belum mengetahui siapa saja nama-nama pilihan dari Jokowi. Menurutnya siapapun yang amsuk ke dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf harus mampu mewujudkan visi misi pemerintahan yang belum tuntas di periode pertama.
"Kan udah ngomong jujur betul betul, sampai menit ini saya engga tahu, apa malam ini ada perobahan, besok barangkali kalau beliau ga sibuk, saya belum bicara. NasDem belum bicara," ungkapnya. (OL-7)
POLDA Metro Jaya menangkap enam orang terkait dengan rencana menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019.
Saat diperiksa, kata Argo, polisi mengamankan barang bukti senjata tajam berupa parang di dalam mobil tersebut.
"Pelantikan Jokowi-Amin adalah momen kemenangan Demokrasi, Persatuan dan Rakyat Indonesia, jadi harus dirayakan dengan rakyat. Maka dari itu hari ini kami gelar santunan anak yatim."
Polri berhasil mengendus rencana enam orang ini berdasarkan pengembangan kasus kepemilikan bom molotov oleh dosen IPB berinisial AB.
Pasalnya, jika hanya menititik-beratkan pada ekonomi dengan berorientasi hasil tanpa menghargai proses dikhawatirkan bisa bertabrakan dengan hukum.
Hal itu pun tidak sebatas untaian kata-kata dan janji namun dibarengi dengan langkah untuk mencapainya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved