Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ketua MPR Ingin Pancasila Jadi Kurikulum Wajib Pendidikan

Antara
20/10/2019 18:02
Ketua MPR Ingin Pancasila Jadi Kurikulum Wajib Pendidikan
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) memimpin upacara pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

KETUA Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo menyebut Pancasila harus masuk kembali ke dalam kurikulum pendidikan Indonesia untuk memantapkan ideologi bangsa.

"Keputusan Presiden itu harus menjadi dokumen akademis yang mewarnai proses pendidikan Pancasila di lembaga-lembaga pendidikan formal," ujar Ketua MPR dalam pidato saat sidang paripurna pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma"ruf Amin di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Minggu.

Pendidikan Pancasila, ujarnya, harus dimasukkan ke semua tingkat pendidikan dari pendidikan anak usia dini hingga ke tingkat perguruan tinggi.

Menurut dia, pelajaran Pancasila wajib dimasukkan kembali ke dalam kurikulum sistem pendidikan nasional di semua jenjang pendidikan baik di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi umum maupun sekolah-sekolah dan perguruan tinggi agama.

Baca juga: Pembangunan SDM Prioritas Jokowi 5 Tahun Mendatang

Dia memuji komitmen Presiden Joko Widodo untuk menjaga idealisme bangsa dengan menetapkan Hari Kelahiran Pancasila dan membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Keputusan tersebut, ujarnya, menunjukkan Pancasila sebagai dasar negara dan menjadi bintang penuntun ke mana arah tujuan bangsa.

Pemerintah sendiri tidak akan membuat keputusan Presiden sebagai dokumen historis yang hanya akan disimpan. Tetapi juga akan menjadi difungsikan menjadi dokumen hukum dalam setiap pembentukan perundang-undangan.

Tidak hanya itu, BPIB dan Badan Sosialisasi empat pilar MPR akan semakin mengoptimalkan peran dan tanggung jawab negara untuk mempertahankan ideologi bangsa Pancasila.

"Lebih dari pada itu ke depan kita perlu mempunyai payung hukum yang kokoh dalam bentuk undang-undang mengenai pembinaan ideologi Pancasila," ujarnya.Joko Widodo dan Ma"ruf Amin resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada Minggu, 20 Oktober 2019 dalam seremoni yang diselenggarakan di Gedung MPR/DPR.

Pelantikan itu dihadiri berbagai tokoh negara seperti Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono. Hadir pula dalam acara tersebut Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang merupakan lawan Jokowi dan Ma"ruf di Pemilihan Presiden 2019.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya