Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEHARI pascapenusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto oleh Syahrial Alamsyah alias Abu Rara, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror berhasil menangkap satu terduga teroris berinisial TH di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (11/10).
Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono.
"Ya benar (ada penangkapan)," ujar Argo saat dikonfirmasi, Sabtu (12/10).
TH diduga terlibat kelompok media sosial yang menaruh simpati pada Islamic State (IS). Ia juga berbaiat kepada Al Baghdadi bersama Abu Zee, yang memimpin jaringan Jamaah Ansharut Dhaulah (JAD) Bekasi.
TH juga pernah melakukan i'dad (persiapan kekuatan) di perumahan Puri Cendana sekaligus mengetahui aksi amaliah yang direncanakan oleh kelompok Abu Zee. Yang terakhir disebut sudah diringkus Densus 88 pada 23 September 2019 lalu.
Pihak kepolisian berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, yakni dua bendera, satu ikat kepala, dua topi, satu lembar foto pahlawan pembela Islam, tujuh buah buku, tiga bundel catatan, delapan kertas catatan ISIS, serta sebilah pisau lipat di dalam tas selempang hitam yang digunakan TH.
Selain di Cengkareng, polisi juga menangkap dua terduga teroris lainnya di Bali yang merupakan bapak dan anak pada Kamis (10/10).
"Betul telah ditangkap di Bali atas nama AT dan ZAI. Penangkapan dua hari yang lalu. Mereka domisili di Jalan Sedap Malam Denpasar," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Hengky Widjaja.
Hengky juga menyebut bahwa AT menjalin hubungan komunikasi dengan Abu Rara melalui aplikasi pesan singkat.
"Terduga AT mempunyai hubungan dekat dengan Abu Rara, dan berada dalam satu grup (WhatsApp) 'Menanti Al Mahdi' dan sudah mengetahui niatan Abu Rara untuk melakukan amaliah," katanya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut pihak kepolisian terus bekerja untuk memburu teroris di berbagai wilayah Indonesia.
"Densus 88 di seluruh wilayah sekarang sedang bergerak, upaya-upaya secara maksimal agar tidak terjadi serangan terorisme ... (Densus 88) masih mengejar mastermind yang mengkondisikan beberapa kelompok tadi. Ada kelompok Jawa Tengag, Jawa Timur, Morowali, Sibolga, ada yang di Bandung, Manado dan di Bali," ucap Dedi.
Dedi menyebut Densus 88 terus bergerak agar kegiatan nasional yang akan dihelat beberapa pekan ke depan tidak terganggu. Meskipun tidak menyebut kegiatan nasional yang dimaksud, kuat dugaan hal itu mengarah pada pelantikan presiden dan wakil presiden yang akan dihelat pada Minggu 20 Oktober 2019. (OL-4)
Kompensasi itu diberikan karena Wiranto dianggap se bagai korban dari tindak pidana terorisme
Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat memerintahkan Kemenkeu memberikan kompensasi Rp37 juta kepada mantan Menkopolhukam Wiranto sebagai korban terorisme
Binsar menjelaskan, ada tiga terdakwa dalam kasus itu yakni Samsudin alias Ending, Fitri Diana alias Fitri Adriana, dan Syahrial Alamsyah alias Abu Hara.
Tetapi, dia menegaskan akan tetap menjalankan tugas sebagai Menko Polhukam sampai pelantikan kabinet baru.
"Terus terang ya saya membolos dari RS untuk bertemu dengan keluarga besar Kemenko Polhukam dalam rangka melaksanakan silaturahim pengakhiran tugas."
Prabowo Subianto mengutuk semua bentuk tindakan radikalisme, terorisme dan kekerasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved