Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Joko Widodo mengisyaratkan merangkul Partai Gerindra masuk ke koalisi pemerintahan di periode kedua nanti.
Hal itu disampaikan Jokowi usai bertemu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10).
“Kami berbicara banyak mengenai kemungkinan partai Gerindra masuk ke kolisi kita,” kata Jokowi.
Namun, kata Jokowi, pembahasan koalisi bersama Prabowo belum final diputuskan apakah Gerindra bergabung ke pemerintahan atau tidak.
“Belum final,” kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Bertemu Prabowo, Soal Gerindra Bergabung belum Final
Selain membahas soal koalisi, pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, Jokowi mengaku membahas ihwal persoalan ekonomi, keamanan serta pemindahan Ibu Kota.
Selain Prabowo, Jokowi juga bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Kamis (10/10). Dalam pertemuan itu, Jokowi juga menyebut membahas ihwal kemungkinan Demokrat masuk ke koalisi pemerintah. (A-4)
Atas tujuan apa sebenarnya Mendagri memutuskan Sumut menjadi pemilik baru empat pulau itu? Adakah agenda tersembunyi baik ekonomi atau politik?
Apakah itu juga pertanda inilah akhir episode 'petualangan' politik Jokowi pascalengser dari kursi kekuasaan yang sebelumnya sarat dengan cawe-cawe?
Akankah ancaman terkini senasib dengan ancaman-ancaman sebelumnya? Bukan janji tapi sekadar basa-basi? Jika benar dia akan merombak kabinet, siapa saja yang bakal diganti?
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Apakah semua ini mengonfirmasi bahwa ada matahari kembar di tampuk kekuasaan? Juga, akankah Prabowo akan mulai berpaling dari Jokowi setelah bertemu Megawati?
Atau, yang dikhawatirkan banyak kalangan, jangan-jangan itu wujud dari koncoisme yang bisa berdampak buruk pada bangsa dan negara?
Kedua kontestan Pilpres 2019 telah bertemu, saling rangkul, dan menyampaikan ungkapan persahabatan.
Kompetisi telah usai, suara rakyat sudah menentukan, waktunya Indonesia kembali bersama menata hari depan.
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo harus berjalan alami demi keutuhan dan persatuan rakyat Indonesia pascapilpres. Karena itu, tidak perlu terlalu dipaksakan oleh pihak mana pun
Kalau hanya perbedaan pendapat dan pandangan dalam kaitan pilihan politik, rekonsiliasi tidak diperlukan.
Rekonsiliasi mestinya dilandasi kesadaran bersama untuk menyatukan kembali masyarakat yang terbelah dalam pilpres, tidak disertai embel-embel tertentu.
Saat keduanya bertemu, para penumpang langsung berteriak histeris sembari mengangkat gawai masing-masing
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved