Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Wiranto Minta tidak Ada Spekulasi terkait Kematian Mahasiswa

Antara
27/9/2019 19:05
Wiranto Minta tidak Ada Spekulasi terkait Kematian Mahasiswa
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto meminta masyarakat menunggu investigasi dari kepolisian terkait tewasnya mahasiswa peserta demonstrasi di Sulawesi Tenggara.

"Itu polisi yang jelaskan. Sedang melakukan investigasi, kenapa, pelurunya kaliber berapa, tembakannya dari mana? Berarti yang menembaknya itu siapa. Nanti tunggu investigasi lengkap dari kepolisian," katanya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (27/9).   

Ia meminta masyarakat tidak berspekulasi lebih jauh terkait penyebab meninggalnya mahasiswa peserta aksi di Kendari, Sultra, apalagi sampai menyimpulkannya.

"Ya enggak bisa. Publik simpulkan dari mana? Informasi itu kemudian diklarifikasi dari investigasi. Publik bisa enggak menginvestigasi? Kan ga bisa," ujarnya.

Oleh karena itu, Wiranto mengimbau masyarakat untuk bersabar dan memberikan kesempatan bagi kepolisian untuk melakukan investigasi atas terjadinya insiden itu.

Yang jelas, kata dia, masyarakat jangan sampai terpancing dengan adanya insiden itu, sebab dengan timbulnya korban dari aksi tersebut bisa saja dijadikan martir untuk menyulut emosi masyarakat.


Baca juga: Ditahan KPK, Imam Nahrawi: Allah itu Maha Baik


"Jangan sampai kita terpancing. Ada yang meninggal satu, kita nyesal sekali. Tetapi, itu kan enggak direncanakan. Enggak ada maksud kemudian polisi membunuh masyarakat. Enggak ada sama sekali," ucapnya, menegaskan.

Yang ada, kata Wiranto, niatan pihak tertentu untuk menimbulkan korban yang dijadikan martir untuk menyulut publik sehingga masyarakat jangan sampai terpancing.

Sementara itu, korban meninggal dunia serangkaian unjuk rasa di Kendari, Sultra, menolak revisi undang undang yang dinilai kontroversi bertambah menjadi dua orang.

Muh Yusuf Kardawi, 19, yang sempat kritis dan menjalani perawatan intensif pascaoperasi di RSU Bahteramas Kendari, Sultra, akhirnya meninggal dunia Jumat (27/9) sekitar pukul 04.00 Wita.

Almarhum Yusuf tercatat sebagai mahasiswa jurusan Teknik D-3 Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Sedangkan, korban meninggal dunia sebelumnya, Kamis (26/9), adalah Randi, 21, juga berstatus mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UHO. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya