Terduga Teroris di Bekasi Simpatisan IS

Tri Subarkah
25/9/2019 10:20
Terduga Teroris di Bekasi Simpatisan IS
Anggota TNI bersama warga memeriksa rumah terduga teroris usai penggerebekan di Desa Tridaya Sakti, Tambun, Kabupaten Bekasi.(ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

TIM Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menyita bendera Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State/IS) dari kediaman terduga teroris Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba, di Jalan Trias Kampung Sasak Tiga RT 002/RW 004, Desa Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Penggeledahan berlangsung Senin, 23 September 2019, pukul 08.46 WIB.

"Itu ditemukan saat penggeledahan Tim SGW DKI, Dit Intel dan Dit Penindakan Densus 88 Antiteror Polri di kontrakan Abu Zee," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada Medcom.id, kemarin.

Bendera IS yang disita berukuran besar. Densus 88 juga mengamankan dua busur panah, kartu tanda penduduk atas nama Khusnul Qhotimah.

Selain itu, surat tanda nomor kendaraan atas nama Agus, satu buku tabungan Simpedes BRI, satu buku tabungan BCA, dan satu stempel, turut diangkut tim antiteror Polri. "Ada juga buku radikalisme, tiga samsak tangan, dua samsak tendang, pisau lipat, tongkat turlalin, dan tiga handphone bekas," beber Argo.

 Abu Zee ditangkap di Jalan Raya Sumber Jaya, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 23 September 2019, pukul 05.45 WIB. Dia merupakan ketua kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bekasi.

Menurut Argo, Abu Zee bertugas mengoordinasi anggota yang ingin masuk JAD Bekasi. "Keterlibatannya merupakan Amir dan mengko-ordinasi ikhwan untuk bergabung ke Bekasi," ungkap Argo.

Abu Zee juga berperan mengajarkan bela diri setiap Minggu sore kepada anggota JAD Bekasi. Aktivitas itu dilakukan di Perumahan Cluster Paris Residence Bekasi.

Peran lain yang dilakukan AZ, lanjut Argo, ialah menikahkan anggota JAD Bekasi. Setidaknya ada empat pasang yang sudah dinikahkan AZ di kontrakannya.

Sepasang suami istri sudah dibaiat atau mengucapkan sumpah setia pada pimpinan. "Satu pasangan telah dibaiat yakni Asep Roni dan Sutiah," ungkap Argo.

 

Sasaran teror

Asep dan Sutiah termasuk di antara sembilan terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di sejumlah lokasi di Bekasi dan Jakarta, Senin (23/9).

Di hari penangkapan itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan sasaran utama rencana aksi teror mereka adalah aparat kepolisian dan kantor kepolisian. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci lokasi aksi teror yang akan dilaksanakan kelompok tersebut.

"Rencana aksi terorisnya tetap sasaran utama mereka untuk melakukan amaliyah ya itu toghut atau aparat kepolisian dan kantor kepolisian itu yang akan mereka lakukan. Mereka belum survei lokasi sasaran sudah tertangkap. Yang jelas di wilayah Jakarta," ungkap Dedi.

Berdasarkan investigasi tim Densus 88, terdapat empat tahap yang dilakukan jaringan JAD sebelum melakukan aksi teror. Pertama, tahap konsolidasi atau siap siaga.

"Tahapan kedua mereka melakukan (kegiatan) taklim-taklim. Tahapan ketiga baru melakukan i'dad (menyusun kekuatan). Yang dilakukan JAD Bekasi dan Bandung ini dilaksanakan i'dad-nya di Gunung Halimun selama sekian lama. Selesai dia melakukan i'dad baru dia melakukan rencana aksi terorismenya," tutur Dedi. (P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya