Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
RENCANA Presiden Joko Widodo mengubah nomenklatur sejumlah kementerian di kabinet periode kedua pemerintahannya perlu memperhatikan aspek efektivitas kerja pemerintah.
Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo mengatakan, demi efektivitas dan produktivitas, nomenklatur kementerian agar dilakukan sebutuhnya sesuai dengan urgensi.
"Jangan terlalu banyak perubahan nomenklatur terlalu itu bisa justru kontraproduktif terhadap akselerasi kinerja kabinet dan efektivitas kerjanya," ujar Ari di Kantor PARA Syndicate, Jakarta Selatan, Kamis (29/8).
Baca juga: NasDem Pertanyakan Urgensi Revisi UU MD3
Ari pun mengungkapkan diperlukan juga kompromi dan konsolidasi dalam membuat nomenklatur baru, sehingga sejalan dengan nawacita percepatan yang diamanatkan Presiden Jokowi.
"Jangan sampai nomenklatur baru itu menjadi daya hambat untuk kerja kabinet," imbuhnya.
Demikian halnya dengan penyusunan kabinet menteri, Ari mengingatkan agar Jokowi nmemastikan para pembantunya tersebut merupakan kader terbaik partai politik yang tidak ditunggangi dengan agenda-agenda politik Pemilu 2024,
"Jangan sampai nanti kabinet pemerintahan itu kurang efektif menjadi sedikit lumpuh, karena memang mereka punya agenda lain konsentrasi di Pemilu 2024," imbuhnya.
Di atas itu semua, ungkap Ari yang terpenting ialah bagaimana menteri tersebut mampu bekerjasama dan mengejawentahkan visi-misi Jokowi di periode keduanya guna pembangunan Indonesia yang lebih baik. (OL-8)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved