Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Puisi Zulhas di Sidang Tahunan MPR Dinilai Bermakna Politis

Insi Nantika Jelita
16/8/2019 23:30
Puisi Zulhas di Sidang Tahunan MPR Dinilai Bermakna Politis
Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti(MI/Bary Fatahillah)

PUISI yang dibawakan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan dalam sidang tahunan siang tadi dinilai Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti, memiliki makna tertentu.

"Bisa dilihat secara politis dari cara Pak Zulhas mengingatkan bahwa dia adalah pimpinan parpol oposisi pertama yang nyatakan selamat akan hasil pemilu. Serta mengakui Jokowi sebagai presiden inkumben yang terpilih lagi di 2019." ungkap Ray di Kantor Formappi, Jakarta, Jumat (16/8).

Ray mengaku terkejut awalnya mengetahui puisi dilontarkan Zulhas di depan presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin.

Baca juga : Zulhas Pastikan GBHN Dibahas MPR Periode Berikutnya

"Mengagetkan memang, tapi hal itu juga sekaligus menandai berakhirnya ketegangan politik selama setahun lebih ini. Memang puisi tadi juga terkesan guyon," kata Ray.

Diketahui, Zulhas sebelum menutup pidatonya menghanturkan puisi dengan mengatakan, " Buka hati dengan tulus dan bersih. Sambut saudara sehangat mentari. Mari rajut kembali merah putih. Kita dukung Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin memimpin negeri," sebutnya.

Pada kesempatan itu, Zulhas juga mengucapkan selamat kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Kemudian ia berterimakasih kepada mantan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno karena sudah bersikap negarawan dalam menyikapi hasil pemilu. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya