Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
FRONT Pembela Rakyat (FPR) menolak usulan Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang ingin membumikan istilah NKRI Bersyariah di Indonesia. Panglima FPR, Nugroho Prasetyo berpendapat, istilah NKRI Bersyariah, menyesatkan dan tidak sesuai dengan Pancasila dan latar belakang negara Indonesia yang majemuk.
Pancasila, tandas Nugroho adalah dasar negara Republik Indonesia dan sudah final, tidak tergantikan. Pancasila termasuk Undang-undang Dasar (UUD) 1945 juga telah menegaskan bahwa negara dan bangsa Indonesia bukan negara yang berdasarkan agama tertentu.
"Saya ingatkan PA 212 agar menyadari sejarah Pancasila dan pahami nilai-nilai dan filosolfinya. Pahami juga sejarah kemerdekaan, sejarah berdirinya bangsa dan negara, pahami eksistensi bangsa dan negara Indonesia pada hari ini dan ke depannya. Pahami dan hargai kemajemukan dengan tidak menciptakan istilah yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan," demikian harapan Nugroho dalam keterangan resmi, Jumat (16/8).
Pancasila menurut Nugroho merupakan karunia Tuhan yang luar biasa melalui para pendri bangsa dan negara Indonesia di tahun 1945. Efek dari Pancasila itu adalah persatuan dan kesatuan Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai ke Rote, yang tetap terjaga selama 74 tahun dengan kemajemukan.
"Meski majemuk, namun secara umum selama 74 tahun kita sudah hidup aman, nyaman, penuh kekeluargaan dan penuh persaudaraan. Ini kekayaan luar biasa. Bangsa lain saja iri sama kita. Jadi jangan sampai tali persaudaraan dalam bingkai NKRI ini rusak dan dirusak oleh oknum-oknum pengganggu Pancasila dan pengganggu keutuhan NKRI, pengkhianat kemajemukan. Oknum-oknum pengganggu yang ingin ganti Pancasila dan merong-rong NKRI harus ditindak secara hukum. Lima juta kader FPR siap berdarah-darah membela Pancasila, bela NKRI, bela kemajemukan!" tegasnya.
baca juga: GBHN Dipandang Perlu Sebagai Panduan Pembanguan Nasional
Nugroho yang juga Ketua Umum Partai Rakyat ini menegaskan FPR mendukung penuh Pemerintah Joko Widodo baik periode 2014-2019 maupun periode 2019-2024.
"FPR juga meminta kepada pemerintah untuk terus mengawasi ormas dan kelompok garis keras dari mana pun asalnya yang tidak sesuai dengan Pancasila, UUD 1945 dan ingin mengganggu NKRI. Jika berlebihan dan melanggar hukum, tindak tegas dan bubarkan! FPR siap mendukung dan turun tangan jika diminta aparat keamanan untuk melawan kelompok pengganggu NKRI," pungkas Nugroho.(OL-3)
Jaga NKRI! Temukan tantangan persatuan & strategi memperkuatnya. Artikel ini wajib dibaca untuk Indonesia yang solid!
Pada eklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mantan narapidana teroris dan pengikut kelompok Jamaah Islamiyah (JI) wilayah Sulawesi menyatakan membubarkan diri dan kembali bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
PERAN aktif generasi muda dalam proses pembangunan harus terus ditingkatkan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yang kita miliki.
Inche Abdoel Moeis adalah pejuang nasionalis tanpa pamrih, yang berjuang dari Kalimantan Timur dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Pemuda Katolik menggarisbawahi tentang kesatuan NKRI
PEMUDA Katolik kobarkan semangat tokoh yang berkontribusi besar dalam melahirkan perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia, Ignatius Joseph (IJ) Kasimo.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyampaikan peran besar Nahdlatul Ulama (NU) dalam merawat dan menjaga kemerdekaan bangsa Indonesia saat pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama.
Masalah Palestina bukan sekadar persoalan penduduk atau sengketa geografis, tetapi perjuangan sebuah bangsa untuk mendapatkan hak-hak sah dan historis mereka.
Peringatan Hari Ibu ke-96 juga menjadi momen mengenang betapa agung dan mulianya peran perempuan dalam membangun fondasi bangsa Indonesia
Di rumah ini, Bung Karno dan Bung Hatta diamankan oleh para pemuda sebelum memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sejarah perjuangan. Para pahlawan nasional adalah individu-individu yang memberikan kontribusi besar pada kemerdekaan bangsa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved