Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEKJEN Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengaku pihaknya siap menjadi oposisi meski harus ditinggal parpol koalisi lainnya pada Pilpres 2019.
Menurut Mardani, partai oposisi sangat dibutuhkan untuk menjadi penyeimbang pemerintah. Sehingga, PKS harus hadir menjadi oposisi dan tak terlalu mempersoalkan jika pada akhirnya harus berjuang sendiri.
"Oposisi yang baik bukan sendirian, tapi oposisi yang seimbang dan kuat, karena itu PKS tidak bahagia ketika sendirian. Tetapi kalau itu adalah pilihan yang harus diambil ya harus siap," kata Mardani ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/8).
Mardani mengaku tak mempersoalkan jika Partai Gerindra yang dulu berkoalisi merapat ke pemerintah. Menurut Mardani, Gerindra bebas menentukan sikapnya ke depan.
Baca juga: PKS Hormati Manuver Politik Gerindra
Meski Mardani menyadari keputusan tersebut akan berseberangan dengan sikap pendukung yang mayoritas meminta bersikap oposisi. PKS, lanjut ia, tetap mengikuti suara pendukung yang menginginkan menjadi oposisi.
Pihaknya tidak bisa memaksakan kehendak kepada Gerindra untuk bersama-sama menjadi oposisi. Akan tetapi, ia menyarankan untuk bersikap menjadi oposisi lebih baik secara etika dan logika untuk perkembangan demokrasi. Sehingga, pemerintahan akan berjalan baik dengan adanya kekuatan oposisi yang kuat.
"Politik enggak ada baper. Kita masing-masing punya satu garis politik ke depan, jangan lagi berpikir politik elite ya. Makin compatible sikap parpol dengan aspirasi rakyat banyak maka makin besar peluang parpol itu mendapat dukungan," tuturnya.(OL-5)
Meski PKS menerima hasil pemilihan, namun publik dinilai menginginkan Nurmansjah Lubis menjadi pendamping Anies Baswedan.
Corbyn menegaskan, pihaknya mendukung pemilu dini setelah adanya konfirmasi dari Uni Eropa yang merestui perpanjangan Brexit.
DOKTER yang merawat Alexei Navalny, pemimpin oposisi Rusia, menolak mengizinkan Navalny, yang diduga diracun itu, dibawa ke luar negeri untuk perawatan.
Tes dilakukan oleh tentara Jerman setelah berkonsultasi dengan rumah sakit Charite Berlin, tempat Navalny dirawat.
INGGRIS menegaskan bahwa Rusia harus menjelaskan mengapa Alexei Navalny, pengkritik Presiden Vladmir Putin, diracun dengan zat saraf jenis Novichok.
Pernyataan itu keluar setelah Macron melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved