Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Jokowi-Prabowo Bertemu di MRT, Pengamat: Simbol Kemajuan Bangsa

Antara
13/7/2019 12:10
Jokowi-Prabowo Bertemu di MRT, Pengamat: Simbol Kemajuan Bangsa
Presiden Jokowi berbincang dengan Prabowo di MRT Jakarta.(Dok. Twitter Pramono Anung @pramonoanungw)

PENGAMAT Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai lokasi bertemunya Jokowi dan Prabowo di sarana Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transportation/MRT) merupakan simbol kemajuan bangsa.

"MRT menjadi simbol kemajuan dan keberhasilan pembangunan bangsa saat ini," kata Pangi dihubungi di Jakarta, Sabtu (13/7).

Pangi mengatakan pertemuan keduanya memang tampak informal dan dilakukan di tempat umum. Namun demikian pertemuan santai tersebut mempengaruhi cair atau tidaknya komunikasi politik dalam rangka rekonsiliasi.

"MRT kan tempat umum, mereka memperlihatkan kebersamaan sejak naik MRT dan sepanjang dalam MRT kepada masyarakat umum. Tersirat pesan pada masyarakat bahwa mereka sudah konsolidasi demi kemakmuran dan kemajuan bangsa," ujar dia.

Baca juga: Jokowi-Prabowo Bersepakat tidak Ada Lagi Cebong-Kampret

Menurutnya, pertemuan yang dilakukan di ruang terbuka publik kemungkinan tidak membicarakan hal yang sifatnya rahasia ataupun strategis, namun lebih kepada ekspos bagi masyarakat bahwa kedua tokoh sudah bersatu sehingga dapat menarik simpati publik.

"Prabowo bertemu dengan Jokowi di objek vital infrastruktur yang melambangkan simbol dan kemajuan bangsa, Prabowo bersilaturahmi, konsolidasi maupun rekonsiliasi demi kepentingan bangsa yang jauh lebih besar mereka mau bekerja sama," ungkapnya.

Dia menekankan ihwal apakah nanti Prabowo akan masuk ke gerbong koalisi Jokowi atau mengambil peran oposisi itu soal lain. Jauh lebih penting adalah silaturahmi sesama anak bangsa dan negarawan.

Pangi menyebut pertemuan tersebut bisa disebut pertemuan silaturahmi biasa atau rekonsiliasi, tergantung pembahasan.

"Apakah ada hal-hal yang lebih serius misalnya soal pemulangan Rizieq Shihab dan pembebasan tahanan politik sebagai syarat yang sempat diajukan kubu Prabowo untuk terciptanya rekonsiliasi, serta apakah ada tawaran menteri dan lain sebagainya," tukasnya.

Tetapi, Pangi mengingatkan, rekonsiliasi mesti dimaknai tidak hanya sekadar bagi-bagi kursi menteri, melainkan ada pesan lain yaitu menjaga silaturahmi politik dalam rangka menurunkan tensi politik, dan mau bekerja sama untuk kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan negara.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya