Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DALAM beberapa kesempatan, Presiden Joko Widodo mengemukakan komposisi kabinetnya kelak diisi beberapa menteri dari kalangan usia muda.
Jokowi pun mendorong partai-partai politik koalisi menyiapkan nama-nama menteri dari kalangan anak muda dan profesional untuk menjadi anggota kabinet kerjanya nanti.
"Mau minta 9, mau minta 10, mau minta 11, enggak apa-apa, wong minta saja. Kalau enggak ada dari partai, kita cari profesional. Profesional muda kan banyak banget. Menteri yang bertahan banyak. Ya, nanti dilihatlah. Sudah (kantongi) nama. Blueprint-nya sudah ada. Nanti kita putuskan," kata Jokowi seusai membuka gelaran Karya Kreatif Indonesia di JCC, Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, dalam silaturahim nasional dan buka puasa bersama Hipmi di Jakarta, Minggu (26/5), Jokowi menyebut Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia, 42, cocok menjadi anggota kabinet.
"Saya melihat Bahlil ini cocok jadi menteri. Jadi, kalau nanti terpilih, tidak usah kaget karena punya kemampuan manajerial, kemampuan mengeksekusi," ujar Presiden ketika itu.
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, menegaskan bahwa pengisian kursi menteri dari kalangan usia muda tidak terbatas kader partai, tetapi terbuka diisi unsur profesional.
"Sosoknya harus kompeten, punya kemampuan teknis manajerial yang baik. Jokowi pasti mencari orang energik dan bisa eksekusi cepat," ungkap Arya.
Arya menambahkan, Jokowi, Minggu (14/7), menyampaikan pidato kebangsaan di Sentul, Bogor, terkait visi dalam membangun Indonesia lima tahun ke depan.
"Kemungkinan menyinggung kabinet. Mungkin nanti Pak Jokowi menyampaikan kriteria anggota kabinet. Jadi, ini sangat menarik karena visi-misi berkaitan dengan siapa orang yang bisa mengeksekusi," lanjut Arya.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai keinginan Jokowi menghadirkan menteri usia muda harus dengan pertimbangan kompetensi.
"Jangan latah karena di negara lain ada milenial jadi menteri. Penentuannya rumit karena selain cerdas dan berkualifikasi, menteri dengan usia 30-an tahun harus tahan banting dan total membantu presiden," jelas Adi.
PM Malaysia Mahathir Mohamad ketika melantik 13 menteri kabinetnya Senin (2/7/2018), 2 di antaranya berusia di bawah 40 tahun. Mereka ialah Yeo Bee Yin, 35, sebagai menteri energi, teknologi, sains, perubahan iklim, dan lingkungan hidup, serta Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, 25, sebagai menteri pemuda dan olahraga.
Predikat menteri termuda di dunia saat ini dipegang Shamma Al Mazrui. Usia sarjana ekonomi New York University itu 22 tahun ketika diangkat menjadi menteri pemuda Uni Emirat Arab tahun lalu.
Lima tahun silam, Austria meng angkat Sebastian Kurz, 27, menjadi menteri luar negeri dan integrasi. Kurz memulai karier politiknya sejak 2009 berawal dari ketua sayap pemuda di partai, lalu menjadi anggota Dewan Kota Wina. (Mal/Pro/Ant/X-3)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved