Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Ulah sejumlah elite partai politik yang terang-terangan meminta jatah kursi kabinet kepada presiden terpilih seusai Pemilu 2019 dinilai sangat tidak beretika dan bisa memicu perpecahan di tengah masyarakat.
Hal itu disuarakan mantan anggota DPRD Surakarta dua periode, Hasan Mulachela, saat mengelar unjuk rasa tunggal untuk mengkritisi perilaku elite partai politik (parpol) yang tidak beretika meminta minta jatah kursi kabinet pascaputusan hukum Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sidang sengketa Pemilu 2019.
"Kami sangat kecewa dengan elite parpol dan ormas yang secara vulgar tampil atau berbicara di media massa meminta jatah kursi kabinet. Mestinya usai putusan ( sengketa Pilpres) oleh MK, semua yang menyangkut kabinet serahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih," teriak politikus PPP tersebut itu di dekat patung guru bangsa,Soekarno, Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/7).
Dia menegaskan apa yang disuarakan sejumlah elite politik dan ormas di Jakarta itu akan memberikan pendidikan yang tidak baik bagi masyarakat secara luas. "Keprihatinan yang saya ungkap di Plasa Manahan itu sebagai aksi pribadi bukan atas nama siapapun, Saya kecewa dengan manufer dari segelintir elit politik dan ormas yang tidak mendidik masyarakat," teriak Hasan.
Menurut Hasan, perilaku segelintir elite parpol untuk minta jatah kurai kabinet melalui media itu tidak mendidik. Ulah para politisis tersebut, kata vokalis asal Solo tersebut , akan menumbuhkan perseteruan baru di masyarakat karena akan muncul persoalan jatah kursi.
Padahal Hasan memaparkan bahwa awalnya mendukung tanpa syarat tapi ternyata setelah Jokowi terpilih kembali menjadi presiden presiden, para elite meminta jatah kursi menteri. .
"Lebih jauh diteriakkan, sejumlah parpol besar seperti PDIP dan Golkar yang memiliki banyak kursi saja tidak banyak meminta pada Jokowi.
Ia berharap aksi elite politik agar tidak fulgar berbicara soal jatah kursi di media.Langkah para elite itu sangatbtidak lucu dan lebih baikndihentikan.
"Semua terkait kursi adalah hak prerogratif presiden, jangan dicampuri atau diintervensi seperti itu. Kalau memang ingin ngomong, ya jangan vulgar di media, kan bisa langsung ke Pak Jokowi." terang Hasan. (OL-09).
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved