Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KONSOLIDASI Relawan Pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Pascaputusan MK berujung ricuh.
Acara yang digelar di D Hotel, Jakarta tersebut berujung pada kericuhan setelah mendengar pernyataan selamat kepada pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai preisden dan wakil presiden terpilih.
"Kami dari Koalisi Relawan dan Pendukung Prabowo-Sandi memberikan apresiasi dan mengucapkan selamat bekerja kepada Presiden dan wakil presiden Terpilih periode 2019-2024," kata salah seorang relawan membaca surat pernyataan dan sikap relawan.
Sontak, para relawan terpancing mendengar adanya pernyataan selamat tersebut. Keributan terus berlanjut dan mendapat penolakan dari beberapa relawan.
Seorang ibu paruh baya bahkan menangis histeris dan mulai menarik spanduk agenda yang terpasang di depan ruangan sebagai bentuk penolakan.
Baca juga : JK: Oposisi Dibutuhkan Pemerintah
"Kami tidak pernah setuju untuk mengucapkan selamat kepada pasangan Jokowi-Maruf," ujar salah seorang relawan.
"Tolak! Itu bukan sikap relawan," ujar relawan lain menimpali.
Ricuh selama hampir lima menit itu mulai mereda ketika salah seorang relawan menenangkan pihak yang terpancing emosi. Relawan yang mayoritas kumpulan ibu-ibu tersebut kemudian membubarkan diri.
Anggota Gerakan Emak-emak Tanpa Batas, Florenitia (Florens) mengaku tidak mengetahui topik pembicaraan dalam konsolidasi relawan tersebut.
Florens mengaku konsolidasi relawan ini awalnya membicarakan langkah relawan Prabowo-Sandi selanjutnya paska putusan KPU yang memenangkan pasangan Jokowi-Maruf sebagai capres dan cawapres terpilih.
Florens menyayangkan bahwa agenda konsolidasi relawan Prabowo-Sandi ini berakhir dengan ricuh. Ia mengatakan para relawan masih terpukul atas keputusan MK tersebut.
"Saya sama ibu-ibu dan relawan solid mempertahankan dengan segenap jiwa raga untuk bergabung dengan relawan semua dalam perjuangan Pemilu kemarin. Saya pikir acara ini benar-benar untuk relawan, yang mungkin sekarang down perasaannya setelah dengar putusan MK," ujarnya.
Baca juga : Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Tinggal Tunggu Waktu
Ketua pelaksana konsolidasi, Anhar, mengaku tidak mengetahui pihak yang membuat surat pernyataan tersebut. Anhar mengatakan hanya bertanggungjawab untuk konfirmasi kehadiran para tamu undangan.
"Saya salah satu penanggungjawab acara. Saya tidak tahu siapa yang buat surat pernyataan itu. Saya siap bertangungjawab," ujarnya.
Anhar kemudian menjadi bulan-bulanan atas sikap penolakan dari relawan yang mayoritas ibu-ibu tersebut, karena dianggap sebagai yang paling bertanggujawab dalam agenda konsolidasi tersebut. (OL-7)
Bahlil Lahadalia, menyampaikan apresiasi kepada generasi muda Indonesia yang telah membantu untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 2.
Relawan Muda Airlangga Hartarto (Rumah Indonesia) memberi dukungan Prabowo Subianto-Erick Thohir sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada pemilu 2024.
Ketegasan karakter Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi poin positif bagi Prabowo dalam kontestasi pemilu mendatang.
"Saya meyakini kebesaran hati dan kenegarawanan dari sahabat baik saya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno," kata Jokowi.
"Tidak ada lagi kosong satu dan kosong dua, yang ada hanya persatuan Indonesia," kata Jokowi.
Ia justru mengatakan akan mencari langkah hukum selanjutnya dalam menyikapi putusan MK yang bersifat final dan mengikat itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved