Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
KOMISIONER Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Ashari, merespons pernyataan Kuasa Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto, yang menuding KPU seperti Firaun. KPU meminta mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut untuk segera bertobat.
"Astaghfirullah...Na'udzubillah min dzaalik.Istighfar dan segera tobat Mas, mumpung masih ada waktu," cuit Hasyim Ashari melalui akun twitter-nya @hsym_ashari, Selasa (25/6) sambil memosting sebuah berita dari laman mediaindonesia.com dengan yang berjudul "BW Analogikan KPU dengan Firaun."
Baca juga: BW Analogikan KPU dengan Firaun
Bambang sebelummya dalam persidangan di MK merespons langkah KPU yang menurutnya terlalu percaya diri karena tidak menghadirkan saksi fakta dalam persidangan. Menurut Bambang, sikap tersebut sama seperti Firaun.
"Firaun dulu juga sombong. Jadi kalau belajar kesombongan, zaman Firaun sudah ada. Makanya kami tidak mau jadi orang yang sombong," tukas BW. (OL-6)
Iffa Rosita menegaskan pentingnya implementasi pedoman ini sebagai bentuk komitmen kelembagaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas dari kekerasan seksual.
Saat ini fokus menyusun dokumen brief policy yang akan memuat sejumlah poin evaluasi dan catatan penting dari pengalaman penyelenggaraan pemilu dan pilkada sebelumnya.
Betty menjelaskan saat ini belum ada pembahasan khusus antara KPU dan semua pemangku kepentingan pemilu terkait e-voting.
Netralitas ASN merupakan salah satu isu krusial yang harus ditangani dengan penuh komitmen dan kokohnya peran Kemendagri dalam menangani permasalahan tersebut.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) RI akan segera memperbaharui dinamika perubahan data pemilih pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pemisahan jadwal pemilu nasional dan pemilu daerah.
KPU Mochammad Afifuddin mengapresiasi Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan untuk memisahkan pemilu tingkat nasional dan lokal mulai 2029.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved