Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PARTAI Amanat Nasional (PAN) meminta dalang kerusuhan unjuk rasa penolakan hasil pemilihan umum (Pemilu) pada 22 Mei 2019 diusut. Elite yang ikut membidani kericuhan itu juga dinilai perlu ditindak.
Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan menyebut kerusuhan itu tidak bisa dilepaskan dari konflik kepentingan. Polisi diminta tidak hanya menjerat ratusan orang yang beraksi di lapangan.
"Tapi juga orang-orang yang merupakan bagian dari elite yang mendesain ini semua dengan motif politiknya," kata Bara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/5).
Mengutip pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Bara melihat unjuk rasa berujung konflik itu diatur sedemikian rupa. Dia mengendus ada elite yang berkepentingan atas hal ini.
Menurut dia, motif tersebut sesuai fakta di lapangan. Ini mengingat kepolisian telah menemukan mobilisasi massa dari luar Jakarta serta amplop berisi uang.
"Jadi jelas sekali ada pihak yang memberikan dana terhadap aksi tersebut. Jadi, itu bisa dikatakan sebagai sebuah tindakan yang menyebar teror dan itu tidak bisa kita toleransi," sebut dia.
Baca juga: Elite Diminta Bertanggung Jawab Atas Insiden Kerusuhan 21-22 Mei
Selain mengusut, Bara juga meminta kepolisian mengantisipasi supaya kerusuhan tak berulang.
Pasalnya, tahapan pemilu belum selesai, mengingat ada proses hukum di Mahkamah Konstitusi (MK) yang tengah berlangsung.
Bara melihat tidak menutup kemungkinan desain kerusuhan digunakan lagi jika putusan MK tidak sesuai keinginan pihak yang berkepentingan. Masalah ini pun perlu diusut tuntas agar tak terulang di pemilu ke depan.
"Kalau tidak dilakukan tindakan hukum yang tegas maka bisa saja di pemillihan presiden berikutnya maka srategi semacam ini bisa diulang kembali," ujar Bara. (Medcom/OL-2)
ANGOLA tengah menghadapi krisis ekonomi dan keamanan yang serius. Aksi unjuk rasa besar-besaran yang awalnya dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar, kini berubah menjadi kerusuhan massal
Gedung Putih menegaskan akan menyelidiki siapa dalang dibalik pemberontakan di wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Impas) Agus Andrianto diminta tanggung jawab karena gagal mengelola lembaga pemasyarakatan (lapas).
Sebanyak 56 narapidana dari Lapas Narkotika Muara Beliti yang berbuat kerusuhan dipindahkan ke Lapas dengan pengamanan super maksimum di Pulau Nusakambangan.
KERUSUHAN terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan. Kini dilaporkan kondisinya sudah kondusif
1 Mei diperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day. Hari tersebut adalah sebuah peringatan atas solidaritas pekerja yang merujuk pada peristiwa kerusuhan Haymarket
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved