Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Massa Kembali Berdatangan ke Bawaslu

Kautsar Widya Prabowo
22/5/2019 08:03
Massa Kembali Berdatangan ke Bawaslu
Massa aksi 22 Mei berkumpul di depan Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakpus.(Medcom/Kautsar Widya Prabowo.)

RATUSAN orang kembali turun ke Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, untuk beraksi di Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Mereka berkumpul di sekitar Bawaslu.

Pengunjuk rasa tampak mengenakan peci dengan baju dominan berwarna putih. Mereka tampak membawa bendera hijau bertuliskan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Sesekali mereka meneriaki aparat kepolisian yang berjaga di lokasi. Mereka tak terima dengan sikap polisi kepada massa yang berdemonstrasi di Bawaslu.

Salah satu peserta aksi, Aji Boneng, asal Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan mereka kembali turun ke jalan untuk menuntut keadilan. Mereka menuding ada kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

"Ya kami menuntut keadilan karena pikir saja jika Komisi Pemilihan Umum (KPU) punya nyali, tidak mungkin mengumumkan hasil pemilu dini hari, kalau di kampung saya maling itu keluarnya dini hari," kata Aji, Rabu (22/5).

Baca juga: Belasan Mobil di Sekitar Asrama Brimob Petamburan Hangus

Sementara itu, aparat kepolisian dari pasukan huru hara Brigadir Mobil (Brimob) kembali bersiaga di depan Gedung Bawaslu. Mereka siap menghalau massa aksi yang mendekati gedung.

Sejatinya, polisi sudah memukul mundur massa yang beraksi di depan Gedung Bawaslu, Selasa (21/5). Massa yang tidak kunjung membubarkan diri ini didorong terus hingga ke Jalan Sabang, Menteng, dini hari tadi.

Pantauan di lapangan, pukul 02.00 WIB, massa sempat membakar spanduk, karet, dan barang lainnya. Polisi lantas mengerahkan mobil antihuru hara dan menyemprotkan air dari water cannon untuk memadamkan api. Kisruh antara massa pendemo dengan polisi terjadi.

Aparat sempat menembakkan gas air mata demi membubarkan massa dari ruas Jalan Wahid Hasyim arah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Upaya tersebut dilakukan karena massa tak mengindahkan peringatan aparat untuk membubarkan diri. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya