Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Polisi dan TNI Lakukan Penyekatan Mobilisasi Massa ke Jakarta

Benny Bastiandy
21/5/2019 10:32
Polisi dan TNI Lakukan Penyekatan Mobilisasi Massa ke Jakarta
Kapolres Sukabumi Kota, AKB Susatyo Purnomo Condro sedang melakukan pemeriksaan di sebua bus rute Sukabumi-Jakarta, Selasa (21/5).(MI/Benny Bastiandy )

PERSONEL gabungan Polres Sukabumi Kota dan Kodim 0607 Kota Sukabumi, Jawa Barat, menggelar operasi cipta kondisi berupa penyekatan mobilisasi massa. Upaya persuasif tersebut difokuskan di pertigaan Jalan Raya Cibolang, Kecamatan Cisaat, Senin (20/5) malam hingga Selasa (21/5) pagi.

"Jadi ini dalam rangka mengantisipasi people power yang direncanakan pada 22 Mei. Polres Sukabumi Kota bersama Kodim 0607 melakukan pemeriksaan kendaraan-kendaraan penumpang yang diperkirakan digunakan massa ke Jakarta," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKB Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Selasa (20/5) pagi.

Giat cipta kondisi itu dilakukan dengan cara-cara persuasif. Susatyo mengaku mengedepankan imbauan-imbauan agar massa tidak terprovokasi dengan ajakan people power terhadap hasil Pemilu 2019.

"Alhamdulillah, hingga subuh ini (Selasa), kami belum menemukan adanya indikasi yang menonjol untuk masyarakat Kota Sukabumi dan sekitarnya berangkat ke Jakarta," tegas Susatyo.

Susatyo meyakini cara berpikir masyarakat Kota Sukabumi dan sekitarnya sudah dewasa dalam berpolitik. Sehingga lebih mengedepankan menunggu hasil pengumuman resmi Pemilu 2019 secara konstitusional yang dilakukan pihak penyelenggara.

"(Penyekatan) ini tentunya akan dilaksanakan secara kontinyu sampai dengan nanti dilaksanakannya penetapan," ujarnya.

Giat operasi cipta kondisi melibatkan ratusan personel. Mereka terdiri dari Polres Sukabumi Kota sebanyak 80 personel, dan Kodim 0607 Kota Sukabumi sebanyak 30 personel.

Sementara di Kabupaten Cianjur, Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengajak semua elemen masyarakat menjaga kondusivitas wilayah saat pengumuman maupun pascapengumuman hasil rekapitulasi KPU tingkat nasional. Ajakan itu menyusul telah dilakukannya rapat koordinasi di Kementerian Dalam Negeri belum lama ini.

"Walaupun sudah ada isu demonstrasi, kami mengimbau dan mengajak, khususnya kepada tokoh pemuka agama untuk menyampaikan kepada wargan agar tidak ikut-ikutan mobilisasi massa ke Jakarta. Jaga kondusivitas Cianjur agar selalu aman," tegas Herman.

baca juga: Warga Pulau Seliu Bisa Nikmati Kompor Listrik

Masyarakat Cianjur juga diimbau menghargai kinerja KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara Pemilu. Masyarakat harus berani menolak pemberitaan yang sifatnya bohong karena tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Tidak perlu ada pergerakan massa yang inkonstitusional, tolak ajakan people power yang akan melakukan demonstrasi ke KPU RI. Tingkatkan kewaspadaan dan jaga kondusivitas lingkungan," pungkasnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya