Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak menampik adanya temuan kesalahan input data pada sistem informasi penghitungan suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum RI.
Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja menegaskan bahwa temuan kesalahan itu tidak sebanyak laporan yang diberikan oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: Pasca Pencoblosan, Bawaslu Terima 8 Ribu Pengaduan
Sebelumnya, BPN menyerahkan 73.715 bukti kesalahan input data pada Situng KPU. Namun, dalam prosesnya pihak pengawas pesta demokrasi hanya menemukan sekitar 7.300 kesalahan saja.
"Kalau di Situng itu tidak terlihat kesalahan sebanyak 73 ribu, seperti yang dilaporkan. Yang jelas hanya 7.300-an kesalahan input Situng," ujar Rahmat disela-sela diskusi Menanti 22 Mei, di Jakarta, Sabtu (18/5).
Ia menambahkan, realitas tersebut mayoritas disebabkan data C1 yang bermasalah dan bukan lantaran diapload secara tidak sah.
"Itu cacat penghitungan dan kemudian diperbaiki di tingkat kecamatan," pungkasnya. (OL-6)
Pengalaman dari Pemilu 2024 menunjukkan betapa tingginya partisipasi masyarakat dalam melaporkan dugaan pelanggaran.
Demokrasi tidak bisa dipisahkan dari politik karena sesungguhnya politik adalah bagian yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari
Bagja tetap mengimbau Bawaslu Sulawesi Selatan dan Kota Palopo untuk mengawasi setiap potensi terjadinya praktik haram tersebut.
Adapun Bagja pada hari ini memantau langsung pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Kota Palopo.
PSU Pilkada Kota Palopo Tahun 2024 berjalan dengan aman atau all clear karena pengawasan sudah dilakukan sejak tahap awal pergantian calon peserta.
Bawaslu telah mendorong langkah preventif meliputi patroli pengawasan, edukasi pemilih, serta pendampingan kepada jajaran pengawas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved