Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Suara Jokowi-Amin semakin Stabil

Putri Rosmalia Octaviyani
02/5/2019 08:55
Suara Jokowi-Amin semakin Stabil
Direktur Komunikasi Politik TKN, Usman Kansong (kiri) memberikan keterangan hasil quick count TKN Jokowi-Ma(MI/BARY FATHAHILAH)

HASIL real count Pilpres 2019 yang masuk ke Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) KPU hingga pukul 16.00 WIB, kemarin, hampir mencapai 60%. Sudah masuk data dari 486.006 TPS atau 59,7% dari 813.350 TPS se-Indonesia.

Dari jumlah tersebut, paslon nomor 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih unggul jauh dari paslon nomor 02, Prabowo Subi­anto-Sandiaga Uno. Jokowi-Amin bertengger angka 55,97% atau 51.163.336 suara.

Adapun Prabowo-Sandi di angka 44,03% atau 40.244.830 suara. Selisih perolehan suara antara kedua kandidat sekitar 12%.

Bila dibandingkan dengan Pilpres 2014, raihan suara Jokowi kali ini mengalami peningkatan sekitar 6%.

Pada 2014, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla meraih 70.997.85 suara (53,15%). Jumlah itu berselisih 8.421.389 suara dari Prabowo-Hatta Rajasa yang meraih 62.576.444 suara (46,85%). Selisih perolehan suara pada 2014 sekitar 6%.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin menyebut perolehan suara jagoannya sejauh ini cenderung stabil. Petahana masih unggul dari Prabowo-Sandi dengan dua digit.

Direktur Komunikasi Politik TKN, Usman Kansong, mengatakan berdasarkan hasil rekapitulasi internal, tren suara petahana stabil di 56%. Angka itu juga tak terpaut jauh dengan penghitungan resmi KPU. “Kalaupun berubah naik turunnya itu kurang dari 1%, misalnya 56% jadi 55%,” jelasnya.

Kendati yakin menang, tim pemenang­an Jokowi-Amin tetap meminta publik, terutama pendukung petahana bersabar hingga pengumuman resmi oleh KPU pada 22 Mei 2019. Hal itu sesuai arahan capres petahana Jokowi.

Usman juga membeberkan perolehan suara partai di Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Ia memastikan parpol pendukung pemerintah akan menguasai parlemen. Hal itu merujuk pada hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei kredibel. Total suara partai politik yang tergabung dalam KIK diproyeksikan mencapai 63,24%.

Jika partai koalisi Prabowo-Sandi bergabung, imbuhnya, KIK akan semakin kuat. “Kalau ada parpol yang tadinya dukung 02 menyeberang ke kita, itu sangat mungkin terjadi dan kita akan semakin kuat di parlemen,” tandasnya.
 
KPU dilaporkan
Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan KPU ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pelaporan terkait adanya kesalahan memasukkan data ke situng milik KPU. “Jadi ada beberapa yang kami temukan, yang pertama ada suara dari 01 itu di dalam situng tersebut, berbeda dengan scan C1 sebagai lampiran,” kata pengacara ACTA, Hanfi Fajri.

Selain kesalahan memasukkan data, Hanfi mengklaim menemukan sejumlah kejanggalan dalam hasil pindai formulir C1. Sejumlah formulir C1 ditemukan dalam keadaan dicoret-coret.

Komisioner KPU Ilham Saputra mempersilakan BPN untuk melapor dan membuktikan bila memang menemukan kesalahan atau kecurangan dalam proses input data situng KPU. “Mana kalau ada datanya? Mana? Ayo, laporkan saja ke kita, kita cocokan,” ujar Ilham.

Ia mengatakan berdasarkan pemantauan KPU pusat, tidak benar ada kesalahan pemasukan data hingga ribuan. Kesalahan entry data situng berdasarkan data KPU hanya di kisaran angka 140. (Ins/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik