Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Panglima Ingatkan tidak Ada Loyalitas Mendua

MI
02/5/2019 06:30
Panglima Ingatkan tidak Ada Loyalitas Mendua
anglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto (kacamata hitam) dikawal para perwira saat tiba untuk memimpin apel kesiapan di Markas Kopassus, Serang(Puspen TNI)

PRAJURIT Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD bak hantu dan momok  bagi musuh negara. Realitas itu karena pelbagai tugas dan operasi yang dilakukan pasukan ‘Baret Merah’ selalu berhasil.

Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat memberikan pengarahan kepada 600 prajurit Grup 1 Kopassus, di Aula Griya Sena Baladika Grup 1 Kopassus, Serang, Banten, Selasa (30/4).

Terkait keberhasilan operasi yang dilakukan, kata dia, karena segenap prajurit Kopassus selalu dididik untuk memiliki jiwa dan semangat militan. Kopassus juga memiliki loyalitas tegak lurus kepada pimpinan tertinggi dan hanya satu, yaitu presiden.

“Sikap prajurit Kopassus mewujudkan dan menandakan bahwa prajurit sangat terlatih dan memiliki jiwa ksatria, militan, loyal, dan profesional. Itu karena kalian dididik dan dilatih untuk dijadikan seorang ksatria pembela Tanah Air dan keselamatan bangsa,” tegas Panglima TNI.

Ia menambahkan, prajurit Kopassus dididik untuk menjadi prajurit yang profesional. Hal itu terlihat ketika melaksanakan HUT ke-67 Kopassus yang menggema sampai ke seluruh penjuru dunia. “Saya sangat bangga melihat penampilan kalian semua karena mendapatkan nama dan sangat terkenal di seluruh dunia,” tuturnya.

Panglima TNI juga mengucapkan terima kasih kepada Grup 1 Kopassus yang telah menyelamatkan pendaki gunung yang hilang di Gunung Rinjani, serta saat terjadi bencana alam gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu yang lalu.

“Pada saat itu saya ditelepon Presiden bahwa ada wisatawan yang hi­lang di Gunung Rinjani dan mereka tidak tahu posisinya ada di mana. Malam itu juga saya perintahkan untuk dikirim pendaki serbu dari Grup 1 Kopassus dan saya laporkan kepada Bapak Presiden.”

Menurutnya, peristiwa itu merupakan bagian dari loyalitas tegak lurus kepada Presiden dan sekaligus menunjukkan bahwa dalam jiwa prajurit tidak ada loyalitas yang mendua.

Ia pun berpesan agar prajurit Kopassus sedianya tetap meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan tugas negara.

“Pimpinan TNI ingin melengkapi apa yang diperlukan prajurit di lapangan. Tujuannya agar dalam melaksanakan operasi tidak me­nemui kesulitan terhadap perlengkapan yang dipakai di lapangan,” pungkasnya. (Gol/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya