Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
CALON Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto diketahui hadir dalam perayaan May Day yang diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5). Ketua Umum Partai Gerindra tersebut tampil di panggung acara untuk memberikan orasi perihal peran buruh sebagai tulang punggung bangsa Indonesia.
Namun di tengah orasinya, beberapa kali Prabowo tampak menyindir awak media. Pertama, pada saat ia memberikan pilihan kepada para hadirin mengenai muatan orasinya. Ia kemudian mengingatkan kepada awak media untuk berhati-hati dalam menyampaikan berita kepada publik.
Baca juga: May Day di Bandung, Ratusan Pelajar Lakukan Aksi Vandalisme
"Saudara, saya mau bertanya, berharap saya bicara apa adanya atau yang manis-manis? Normatif atau apa adanya? Itu banyak TV ya? Entah ditanyangkan atau tidak ditayangkan, gua engga tahu. Para media hati-hati, kami mencatat kelakuan satu-satu," ujar Prabowo.
Selain itu, Prabowo kembali menunjukkan tendensinya kepada awak media. Ia kemudian mengatakan salut pada keberanian awak media yang ikut hadir untuk meliput acara May Day pada di Tenis Indoor pada hari itu. Lantas, Prabowo juga menilai bahwa awak media juga ikut berperan dalam merusak demokrasi.
"Cukup rakyat Indonesia dikorbankan, cukup harta kekayaan Indonesia diambil, cukup penindasan pada rakyat. Dan kalau kau tidak mengerti kata cukup, ya itu media-media juga gue salut sama lu masih berani ke sini. Akan tercatat dalam sejarah hai media-media kau ikut merusak demokrasi di Indonesia," pungkas Prabowo.
Bukan kali ini saja, sebelumnya pada saat kampanye akbar paslon nomor urut 02 digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu (7/4) Prabowo juga menyinggung awak media yang kerap memberitakan tidak benar mengenai dirinya. (OL-6)
Bupati Halmahera Tengah Ikram M Sangaji menekankan pentingnya peran buruh dan serikat pekerja dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif.
Kampanye ini dilaksanakan serentak di seluruh cabang MS Glow Aesthetic Clinic yang tersebar di Bandung, Depok, Bekasi, Yogyakarta, hingga Surabaya dan Malang.
Kecaman keras tersebut, menurut Aulia Hakim, ditujukan atas tindakan kelompok-kelompok yang sebut anarko, karena menunggangi agenda Hari Buruh pada 1 Mei 2025 di Jawa Tengah.
Dengan masih adanya mahasiswa diperiksa oleh polisi, LBH Semarang masih melakukan langkah hukum dan pendampingan.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto membenarkan bahwa 14 mahasiswa tersebut masih dilakukan pemeriksaan dan penahanan karena diduga terlibat dalam aksi anarkis.
Di area seberang pintu timur stadion utama GBK, saat peringatan Hari Buruh, Methosa membawakan lagu Logika Mati, Nasi Goreng, dan Bangun Orang Waras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved