Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Amnesti Internasional Lirik Kasus Novel

M Ilham Ramadhan Avisena
27/4/2019 13:03
Amnesti Internasional Lirik Kasus Novel
Novel Baswedan(ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

KASUS penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mendapatkan perhatian dari Amnesti Internasional.

Dua tahun lebih sejak tragedi Novel, pelaku urung juga tertangkap. Meski Kapolri Tito Karnavian telah membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk menangani kasus itu, hingga kini, belum juga menemui titik terang.

Beberapa waktu lalu, tim bentukan Polri itu mendatangi KPK dan bertemu dengan pimpinan KPK. Alih-alih mengantongi nama pelaku dan sejumlah bukti, tim gabungan itu justru melobi pimpinan KPK untuk bertemu Novel.

Namun Novel enggan bertemu untuk memberikan keteranganya pada tim gabungan tersebut.

Ia menilai tim bentukkan Polri itu tidak memiliki komitmen kuat untuk mengungkap kasus yang menimpa dirinya dan rekannya di KPK.

Baca juga: KPK Dalami Peran Pejabat di PLTU Riau-1

"Kalau komitmen tim gabungan ini mau mengungkap serangan kepada KPK yang lainnya maka saya pikir itu serius dan tentunya saya akan memberikan keterangan kepada orang atau tim yang serius untuk mengungkap," kata Novel di Gedung KPK, Jumat (26/4).

Harapan yang temaram kembali terlihat setelah di hari yang sama, Ketua Tim Advokasi Amnesti Internasional untuk wilayah Asia Pasifik, Fransisco Bencosme, datang ke KPK untuk menyuarakan kepada dunia luas soal kasus Novel.

"Kedatangan amnesti internasional dari Amerika Serikat di sini adalah untuk membantu proses upaya penyelidikan independen terhadap kasus yang terjadi dan dialami oleh penyidik senior novel Baswedan," kata Bencosme.

"Kami punya akses terhadap para pengambil kebijakan di Amerika Serikat melalui jalur kongres, jalur parlemen untuk mengarusutamakan apa yang terjadi dalam situasi yang dihadapi KPK dan Novel Baswedan di Indonesia," sambungnya.

Bantuan dari Amnesti Internasional, kata Novel, diharapkan mampu mendesak pemerintah Indonesia untuk mengungkap teror maupun tindak kekerasan yang kerap dialami penyidik KPK.

"Dengan desakan dari dunia internasional kita berharap ke depan pemerintah menjadikan ini menjadi hal yang penting untuk jadikan prioritas dalam pengungkapannya," tandas Novel. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya