Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
BADAN Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengusulkan penggunaan teknologi informasi (e-voting) dalam pemilu serentak yang dinilai dapat mengurangi berbagai permasalahan saat menggunakan sistem manual.
Dalam menanggapi usulan BPPT itu, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, tidak dapat berkomentar banyak karena pembahasannya baru akan dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tahun 2020 mendatang.
"Saya belum bisa berkomentar karena tahun depan baru dibahas bersama dengan DPR dan KPU," ujar Tjahjo saat memberikan keterangan, Selasa (23/4).
Tjahjo juga menilai usulan BPPT terkait penerapan e-voting itu belum dapat dibahas saat ini karena KPU masih belum selesai bekerja. "Tidak enak membahas dan mengevaluasi di tengah KPU belum selesai kerja," jelasnya.
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) juga memiliki pandangan yang sama. Lembaga pengawas pemilu ini menilai jika pembahasan e-voting masih terlalu dini jika dibahas saat ini karena pihaknya masih menunggu evaluasi Pemilu 2019 terlebih dahulu.
"Saya rasa terlalu cepat untuk mengambil kesimpulan soal itu. Kami (Bawaslu) menunggu evaluasi," ujar anggota Bawaslu, Fritz Edward Siregar, di Gedung Bawaslu, Selasa (23/4).
Selain BPPT, Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga mengusulkan pemungutan suara secara elektronik alias e-voting.
"Memang e-voting masih menjadi perdebatan. LIPI pun masih melakukan kajian karena e-voting tidak berarti juga bisa bebas dari kecurangan," kata Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI Firman Noor saat dihubungi di Jakarta, Selasa (23/4).
Profesor riset LIPI termuda itu mengatakan e-voting merupakan cara yang paling efektif jika dibandingkan dengan pemungutan suara secara manual yang pada Pemilu 2019 menyebabkan sejumlah anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) meninggal dunia akibat kelelahan.
Menurut Firman, pemungutan suara secara elektronik relevan untuk menjawab fenomena anggota KPPS yang meninggal dunia dalam tugas melaksanakan Pemilu 2019 daripada wacana kembali memisahkan pemilihan presiden dengan pemilihan legislatif.
Sebelumnya, KPU menyatakan tidak setuju dengan usulan dengan penggunaan e-voting untuk pemilu serentak.Menurut Komisioner KPU Viryan Aziz, pengunaan surat suara masih relevan digunakan oleh pemilih.
"Kalau saya e-voting tidak setuju. Opsinya sebenarnya ada tiga penggunaan teknologi informasi dalam pemilu. Pertama, e-voting, kedua e-counting, yang ketiga e-rekap. Dengan melihat kondisi yang ada saat ini, saya lebih melihat patut mempertimbangkan penggunaan mekanisme e-counting," ujarnya di Gedung KPU, Menteng, Jakarta, Selasa (23/4). (*/Ant/X-4)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
Sidang akan digelar pada hari Senin (24/2) pukul 13.30 WIB di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan.
Selain itu, Jokowi mengatakan, NasDem selalu konsisten mendukung dirinya saat bersama Jusuf Kalla maupun kini dengan KH Ma'ruf Amin.
Revisi UU Pemilu perlu disegerakan agar penyelenggara pemilu mempunyai waktu yang cukup dalam melakukan proses sosialisasi dan tahapan Pemilu 2024.
Peserta sekolah legislatif akan mendapatkan berbagai materi pelajaran tentang kedewanan sebanyak 40%, kepartaian 30%, dan pembangunan karakter 30%
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved