Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Jokowi-Amin Unggul di Kawasan Markas FPI

MI
18/4/2019 10:10
Jokowi-Amin Unggul di Kawasan Markas FPI
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 1 Joko Widodo-Ma'ruf Amin(ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

Pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin ternyata unggul di markas Front Pembela Islam (FPI). Perolehan suara mereka melebihi pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Jokowi-Amin unggul di dua tempat pemungutan suara (TPS) yang berdekatan dengan markas FPI di Petamburan IV, yakni TPS 044 dan 045. Di TPS 044, Jokowi-Amin memperoleh 159 suara, sedangkan Prabowo-Sandi 41 suara.

Di TPS 044, jumlah suara yang masuk 201. Itu sudah termasuk daftar pemilih khusus (DPK) dan daftar pemilih tambahan (Dptb). Sementara itu, daftar pemilih tetap (DPT) di sana mencapai 270 orang.

Di TPS 045, pemungutan suara dilakukan bergantian dengan 044. Di TPS itu, Jokowi-Amin mendapatkan 98 suara, sedangkan Prabowo-Sandi 79 suara.

Situasi di TPS yang bertempat di parkir gereja Gereja Bethel Indonesia itu, saat penghitungan, diramaikan pendukung Prabowo-Sandi. Tak pelak tiap kali suara Jokowi-Amin diucapkan panitia, mereka bersorak, terlebih saat tertinggal.

Baca juga: Kemenangan Rakyat

Sempat mendapat angin segar di TPS 045, pendukung Prabowo-Sandi bersorak senang. Namun, sayang suara Prabowo-Subianto disalip Jokowi-Amin.

Sementara itu, pemimpin FPI Rizieq Shihab masih terdaftar sebagai pemilih di TPS 045. Pada kertas yang ditempel di papan, nama Rizieq terpampang di urutan ke-189 dengan nama Moh Rizieq. Akan tetapi, karena ia sudah mencoblos di Arab Saudi, form C6 miliknya dikembalikan KPPS ke kelurahan setempat. Diketahui, Rizieq sudah mencoblos di Arab Saudi akhir pekan lalu. Seusai mencoblos, dia sempat berfoto dan beredar luas di media sosial.

Buat onar

Kerusuhan kecil terjadi saat pemungutan suara di TPS 75-84 di Apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat, kemarin. Akibatnya, tujuh orang dibawa pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AK Rensa Aktadivia, ketujuh orang tersebut menggunakan atribut 02 dan pin garuda merah saat masa pencoblosan.

"Mereka lalu diminta keluar oleh pihak kubu 01 karena sebelumnya ada perjanjian tidak boleh membawa atribut," ujarnya.

Para pendukung 02 ternyata tidak terima dengan pengusiran tersebut dan memilih bertahan di sana. "Akhirnya cekcok dan mereka diminta untuk keluar," tambahnya.

Dari ketujuh orang itu, dua di antara mereka ialah anak di bawah umur. Mereka sudah dibawa polisi untuk diperiksa lebih lanjut. (Medcom/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya