Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PENDISTRIBUSIAN logistik Pemilu 2019 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kisruh. Hingga hari H pemungutan suara, sejumlah Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di daerah pemilihan (dapil) 1 kelimpungan karena terjadi keterlambatan pengiriman logistik. Akibatnya, proses pemungutan suara di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) molor hingga beberapa jam. Keterlambatan pengiriman logistik dimungkinkan berkaitan dengan masih banyaknya kekurangan. Misalnya surat suara maupun Formulir C1 Plano banyak yang kurang.
Di TPS 92 Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur misalnya KPPS setempat terpaksa menjemput langsung ke gudang karena tidak ada surat suara DPRD
Provinsi Jawa Barat.
"Kami harus mempending dulu proses pemungutan suara karena tidak adanya surat suara DPRD provinsi sebanyak 232 lembar," kata Ketua KPPS TPS 92, Diki, Rabu (17/4).
Saat dijemput ke gudang KPU, kata Diki, surat suara DPRD Provinsi Jawa Barat tersedia. Hanya saja jumlahnya tak sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap di TPS 92.
"Hanya tersedia 100 lembar. Tapi kami bawa saja meskipun kurang karena pemungutan suara harus dimulai. Kalau dari keterangan KPU sih kekurangannya akan disusulkan," tegasnya.
baca juga : Bawaslu Terus Pantau Dugaan Pelanggaran pada Hari Pemilihan
Kondisi itu terjadi juga di wilayah lainnya di Dapil 1. Selain di Kecamatan Cianjur, kondisi serupa terjadi juga di Kecamatan Cilaku, Kecamatan Warungkondang, dan Kecamatan Gekbrong. Selain kesalahan kirim, juga banyak logistik yang rusak menjadi penyebab terjadinya kekurangan logistik di setiap TPS.
"Kami upayakan menutupi kekurangan logistik dengan cara mengambil dari TPS terdekat dari surat suara tambahan sebanyak 2% itu," kata Hilman.
Selain surat suara, kata Hilman, kekurangan juga terjadi pada Form C1 Plano sebanyak 29 ribu lembar sesuai hasil pendataan kebutuhan. Pencetakan Form C1 Plano dilakukan di Bekasi.
"Informasi terakhir, tadi pagi sudah dalam pengiriman ke Cianjur," sebut Hilman.
Kisruhnya pendistribusian logistik menjadi temuan bagi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Cianjur. Temuan itu akan ditindaklanjuti sesuai aturan yang ada.
"TPS itu mulai dibuka pukul 07.00 WIB. Namun hingga jam 07.00 WIB, masih terkendala logistik. Pada prinsipnya ini akan dijadikan temuan," tegas Ketua Bawaslu Kabupaten Cianjur, Usep Agus Zawari, kemarin.
Berdasarkan laporan sementara, jelas Usep, laporan kisruhnya proses pemungutan suara di Dapil 1 cukup banyak. Di antaranya di Kelurahan Sayang Kecamatan Cianjur dan Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku.
"Tapi kami masih menunggu laporan dari bawah. Untuk mekanisme pungut-hitung itu ada di ranah KPU. Kami ikuti saja prosesnya," pungkasnya. (OL-3)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved