Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEORANG pria yang mengaku sebagai Sekretaris Divisi Advokasi DPP Partai Demokrat bersuara lantang di lobi Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4), di tengah pelaksanaan debat kelima Pilpres 2019.
Pria yang mengenakan kemeja biru muda itu menyatakan bahwa partainya akan keluar dari koalisi Prabowo-Sandiaga. "Kita keluar dari koalisi. Saya Sekretaris Divisi Advokasi Partai Demokrat," ujar pria yang enggan menyebutkan namanya itu.
Suara lantang pria itu membuat awak media yang berada di lobi Gate A Hotel Sultan mengerubunginya, menanyakan siapa dirinya dan apa alasannya menyatakan Demokrat keluar dari koalisi.
Ketika media sudah berkumpul, pria itu justru mendadak tenang dan menghindari sorotan kamera wartawan. Dia enggan mengungkapkan alasannya menyatakan Demokrat keluar koalisi.
Baca juga: Parpol Thailand akan Berkoalisi Hadapi Junta
Namun, sebelumnya Capres Prabowo dalam salah satu sesi debat menyatakan tidak menyalahkan Jokowi atas persoalan ekonomi yang terjadi saat ini.
Menurut Prabowo persoalan ekonomi itu akibat presiden-presiden sebelum Jokowi. Tak lama setelah pernyataan pria tersebut, Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut keluar dari dalam ruang debat ke lobi Hotel Sultan.
Ferdinand merangkul sekaligus menenangkan pria yang berteriak tadi. Ketika ditanya media soal aksi pria itu, Ferdinand mengatakan apa yang disampaikan pria itu hanya reaksi kecil saja.
"Itu emosi sesaat. Yang menentukan partai koalisi ini kan pimpinan, bukan kader. Yang menentukan arah partai ini ketua umum dan majelis tinggi partai. Kalau ada yang bicara-bicara begitu itu hanya reaksi kecil saja," kata Ferdinand.
Ferdinand mengatakan apa yang disampaikan Prabowo soal presiden sebelum Jokowi, adalah pernyataan yang belum lengkap. Adapun Ferdinand ikut keluar ruang debat meskipun debat belum tuntas.
Saat ditanyakan alasannya meninggalkan ruang debat, Ferdinand mengaku sakit perut. "Saya sakit perut mau pulang dulu," ujar Ferdinand. (OL-7)
Dukungan itu dilihat dari rekam jejak Jokowi yang dinilai peduli terhadap sepak bola Indonesia, mulai dari inisiasi menyatukan suporter sepak bola hingga pemberantasan mafia sepak bola.
Osas sudah mengetahuin latar belakang capres 2019 dan tahu siapa yang akan dipilih
Seluruh program yang diusung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 fokus agar landasan yang sudah baik ini memberi manfaat dan kesejahteraan lebih besar lagi bagi rakyat.
PEMILU 2019 akan segera digelar. Penyelenggara pemilu, yaitu KPU dan Bawaslu pun dituntut untuk menyiapkan pesta demokrasi tersebut dengan sebaik mungkin. Persiapan yang matang amat diperlukan.
Di Pilpres 2019, kunci kemenangan ada tiga. Pertama, ceruk pemilih di Jawa dan Sumatra yang plus-minus jumlahnya 78,5%. Kedua, ceruk pemilih muslim plus-minus jumlahnya 87,6%. Ketiga, ceruk pemilih muda yang terdiri dari generasi Z dan generasi Y (milenial) yang jumlahnya plus-minus 52%.
PEMILIHAN umum (Pemilu) 2019 banyak diwarnai dengan diskusi dalam isu-isu ekonomi baik di media masa maupun media sosial.
Lobby NasDem Tower disulap menjadi runway. Eskalator bahkan dimanfaatkan sebagai area masuk dan keluarnya para model.
Elektabilitas kepala daerah akan meningkat dengan sendirinya apabila mereka mampu menunjukkan kinerja dan prestasi dalam mengendalikan pandemi di daerahnya masing-masing.
Para politisi sudah seharusnya punya tanggung jawab untuk membereskan pandemi covid-19 dulu. Apalagi hingga hari ini terjadi kenaikan eksponensial.
DI tengah penanganan pandemi covid-19 yang belum juga usai, pemberitaan di media massa sudah ramai dengan isu terkait dengan utak-atik calon presiden (capres) yang bakal maju di Pemilu 2024.
Sayangnya, ada sejumlah pihak yang sudah tidak sabar dan bernafsu untuk meraih jabatan dan kekuasaan dengan intrik-intrik politik yang begitu mudah dibaca masyarakat.
Qodari menduga absennya PDI Perjuangan pada acara tersebut mengindikasikan keretakan hubungan antara Megawati yang dilandasi oleh perbedaan sikap mengenai Piala Dunia U-20.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved