Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENANGKAPAN Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK, menurut Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'aruf, Erick Thohir, harus mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam menjalani proses hukum.
Menurutnya, hal tersebut tidak ada keterkaitan dengan pemilihan presiden (pilpres), tetapi lebih kepada kasus pribadi.
"Saya rasa unsur pra duga tak terbersalah harus kita jaga. Tetapi penegakan harus berjalan, harus kita hormati. Siapapun termasuk saya harus hormati. Tetapi yang musti kita lihat, apakah ini lebih ke pribadi atau hubungan dengan pilpres, tapi saya yakin sih ga ada hubungan dengan pilpres", ujar Erick Thohir, Jumat (15/3).
Baca juga: Masih Diperiksa KPK, Romy akan Diterbangkan ke Jakarta
Lanjut menurut Erick, penangkapan Romahurmuzy alias Rommy tidak berpengaruh terhadap elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Jokowi-Ma'aruf.
"Kan nggak ada hubungannya dengan pilpres. Kecuali, mohon maaf, misalnya ada hubungan dengan pilpres ya bisa, tapi kalo pribadi ya sulit," pungkas Erick saat berada di kediaman Ma'ruf Amin.
Erick menegaskan pula agar masyarakat tidak melulu mengkaitkan isu atau persoalan yang sedang terjadi dengan pilpres.
"Kan nggak bisa semuanya itu gara-gara pilpres semua bicara pilpres. Ekonomi harus tetep berjalan, kehidupan masyrakat harus tetep berjalan, penegakan hukum harus tetep berjalan. Pemilu tuh 5 tahun sekali, Indonesia ya musti jalan terus," tegas Erick. (OL-3)
Lobby NasDem Tower disulap menjadi runway. Eskalator bahkan dimanfaatkan sebagai area masuk dan keluarnya para model.
Elektabilitas kepala daerah akan meningkat dengan sendirinya apabila mereka mampu menunjukkan kinerja dan prestasi dalam mengendalikan pandemi di daerahnya masing-masing.
Para politisi sudah seharusnya punya tanggung jawab untuk membereskan pandemi covid-19 dulu. Apalagi hingga hari ini terjadi kenaikan eksponensial.
DI tengah penanganan pandemi covid-19 yang belum juga usai, pemberitaan di media massa sudah ramai dengan isu terkait dengan utak-atik calon presiden (capres) yang bakal maju di Pemilu 2024.
Sayangnya, ada sejumlah pihak yang sudah tidak sabar dan bernafsu untuk meraih jabatan dan kekuasaan dengan intrik-intrik politik yang begitu mudah dibaca masyarakat.
Qodari menduga absennya PDI Perjuangan pada acara tersebut mengindikasikan keretakan hubungan antara Megawati yang dilandasi oleh perbedaan sikap mengenai Piala Dunia U-20.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved