Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENTERI Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan membantah dirinya hendak mengembalikan lagi dwifungsi ABRI di tubuh pemerintahan.
"Saya tidak pernah ngomong atau memberikan komentar tentang dwifungsi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Kita jangan bercerita berbeda dengan omongan yang sebenarnya," katanya di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (9/3).
Menurutnya, omongannya tersebut dipelintir. Karena, dirinya selaku Menko Maritim merasa masih memerlukan pengamanan.
Sebab, lanjut dia, di kementerian koordinator yang dia pimpin banyak pekerjaan tentang keamanan laut, yang seharusnya ditangani oleh perwira aktif dan tidak semua harus dipegang oleh TNI.
Namun, lebih elok jabatan tentang pengamanan itu ditangani oleh TNI daripada warga sipil yang tidak mempunyai keahlian di bidang pengamanan ini.
Sehingga, dirinya usul kepada rekan-rekannya di Kemenko Kemaritiman dan mereka setuju.
Baca juga: Panglima TNI: Dwi Fungsi ABRI Merupakan Masa Lalu
Selain itu, dia juga menjelaskan pengisian posisi kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diisi oleh Letjen Doni Monardo sebagai perwira tinggi TNI aktif.
Dia menjelaskan potensi bencana di Indonesia cukup besar dan peluang tsunami tinggi. Apalagi negara ini berada di megathrust dan di cincin api yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Sehingga jika terjadi bencana diperlukan koordinasi yang betul-betul kuat. Ujung tombak dari penanggulangannya adalah TNI dan Polri.
Untuk itu, pihaknya menginginkan ada perwira TNI terbaik yang mengisi jabatan tersebut. "Nah kenapa mesti aktif, karena jika sudah pensiun koordinasi pastinya akan berbeda, jika tiba-tiba ada tsunami seperti di Aceh sulit berkoordinasi. Kecuali masih aktif tentunya koordinasi dan penanganan akan lebih cepat," tambahnya.
Dirinya mengaku tidak mengerti ada pihak lain yang tidak setuju terkait jabatan perwira TNI di lembaga penanggulangan bencana.
Baca juga: Pengamat: Masyarakat Khawatir Kembalinya Dwifungsi TNI
Belum lagi, di daerah perbatasan dengan negara lain yang saat ini dirangkap oleh Kemendagri. Sehingga ia pun kembali mengusulkan agar ketua hariannya berasal dari TNI aktif.
Karena beberapa daerah berbatasan langsung seperti dengan Timor Leste, Papua Nugini, Filipina, Malaysia dan Singapura. "Kita perlu perwira yang bisa langsung membuat keputusan. Sehingga jika ada orang yang menyebutkan kita akan membuat dwifungsi TNI sama sekali tidak ada kepikiran sampai ke arah itu. Saya juga meminta agar jangan diputarbalikan omongan saya," tegasnya. (A-1)
Fasli Jalal dikenal sebagai pionir yang mendorong diselenggarakannya pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia.
Secara normatif dwifungsi memang sudah dihapus seiring reformasi dan berlakunya Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI. Namun pada kenyataannya, praktik pelibatan TNI
PUTRA mendiang Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pembina Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara.
Walau pahit, sejarah ini harus tetap diinformasikan pada kaum muda, tidak boleh sampai dilupakan.
Pemilu semasa Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto sangat lebih buruk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved