Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Wapres akan Tutup Munas Alim Ulama di Banjar

Achmad Zulfikar Fazli
01/3/2019 11:55
Wapres akan Tutup Munas Alim Ulama di Banjar
(Medcom/Achmad Zulfikar Fazli)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) akan menutup musyawarah nasional (munas) alim ulama dan konferensi besar (konbes) Nahdlatul Ulama (NU) di Banjar Patroman, Jawa Barat. JK tiba di Tasikmalaya sekitar pukul 09.30 WIB.
 
JK tiba menumpangi pesawat CN-295 TNI AU mendarat di Bandara Wiriadinata Tasikmalaya, Jumat (1/3). Dia disambut Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jawa Barat.
 
Ketua Umum Palang Merah Indonesia dan rombongan itu melanjutkan perjalanan ke Sport Centre Langensari, Banjar, dengan Helikopter Super Puma VVIP. Mereka lepas landas pukul 09.45 WIB. 

Saat kedatangan di Sport Centre Langensari pada pukul 10.05 WIB, Wapres disambut oleh Wali Kota Banjar Patroman Ade Uu Sukaesih. JK bersama Uu dan rombongan kemudian menuju Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar, Citangkolo, Banjar.
 
Di Pesantren ini, JK akan memberikan sambutan. Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia itu kemudian akan memukul bedug sebagai tanda penutupan munas dan konbes Nahdlatul Ulama.
 
Setelahnya JK dan rombongan menunaikan salat Jumat berjemaah di Masjid Baitul Muttaqin yang letaknya di areal pesantren tersebut. JK tak bermalam di Banjar. Dia akan bertolak kembali ke Jakarta pada sore hari.

 

Baca juga: PDIP: Hasil Munas Alim Ulama NU Memperkokoh Kebangsaan Indonesia
  

Munas dan konbes NU berlangsung sejak 27 Februari hingga hari ini. Acara mengangkat tema “Memperkuat Ukhuwah WatMakassar, Sulawesi honiyah untuk Kedaulatan Rakyat”. Munas ini adalah kelanjutan dari munas yang sebelumnya digelar di Makassar, Sulawesi Selatan.
 
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan pelaksanaan munas kali ini untuk mengevaluasi, memberikan masukan, dan rekomendasi kepada pemerintah. Acara ini rutin dilakukan sehingga tak ada kaitannya sama sekali dengan politik praktis.
 
Menurut Said Aqil, PBNU sudah sejak dulu bertanggung jawab untuk keselamatan Indonesia. Jadi, kaum NU benar-benar menjaga negara ini dengan segenap jiwa dan raga.
 
"NU selamanya akan ada untuk menjaga konstitusi, siapa saja yang memecah belah negara ini, maka dipastikan NU akan berada di garis paling depan," kata Said Aqil di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Kamis (21/2). (Medcom/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya