Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Menuding Antek Asing, Prabowo Tunjuk Diri Sendiri

Akmal Fauzi
20/2/2019 20:04
Menuding Antek Asing, Prabowo Tunjuk Diri Sendiri
(MI/Rommy Pujianto)

INFLUENCER Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Inas Nasrullah Zubir, menilai pernyataan Prabowo Subianto yang kerap mengungkapkan kepentingan antek asing justru menunjuk ‘hidung’ sendiri. Hal itu, kata Inas, dilihat dari pengakuan Prabowo memiliki aset lahan di Kalimantan Timur pada debat kedua lalu.

“Dalam setiap kampanyenya Prabowo selalu menuduh Jokowi sebagai antek asing, tapi justru tuduhan tersebut malahan menunjuk hidung Prabowo sendiri yang sangat jelas menguasai lahan negara untuk kepentingan asing,” kata Inas dalam keterangan tertulis, Rabu (20/2).

Baca juga: Debat Ketiga, KPU Tawarkan Usulan Baru Terkait Pertanyaan Debat

Pernyataan Inas itu dilihat dari infomasi lahan hak guna usaha (HGU) Prabowo di Kalimantan Timur ternyata dikonsesikan ke perusahaan pertambangan internasional yang bermarkas di London. Perusahaan itu juga terdaftar di Bursa Saham London yang sahamnya mayoritas dimiliki oleh Vallar Group milik Nathan Rotschild.

“Kemudian pada tahun 2015 sebuah perusahaan yg terdaftar di Virgin Island membeli 94% saham perusahaan tersebut,” kata Ketu Fraksi Partai Hanura di DPR RI itu.

Keterangan tentang lahan Prabowo di Kaltim yang dikonsensikan kepada Berau Coal tersebut, kata Inas, diperoleh dari Andi Harun, perwakilan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi yang mengatakan Prabowo menguasai tanah negara yang mengandung batubara, lalu menyerahkan tanah tersebut kepada Berau Coal.

Inas menjelaskan, Berau Coal adalah tambang batubara yang sahamnya pada tahun 2010 dikuasai oleh Vallar Plc yang didirikan oleh Nathaniel Rotschild, teman baik adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo Subianto. Vallar Plc kemudian berganti nama menjadi Bumi Plc.

“Pada tahun 2013, Bumi Plc berganti nama menjadi Asia Resource Minerals dan ditahun yang sama juga Samin Tan masuk sebagai pemegang saham, dimana belakangan ini menjadi tersangka KPK,” jelasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya