Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

KPU Berharap Komplain Debat tidak Berlebihan

Insi Nantika Jelita
20/2/2019 09:30
KPU Berharap Komplain Debat tidak Berlebihan
(KETUA Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman membenarkan adanya komplain yang dilayangkan salah satu tim kampanye saat debat kedua berlangsung. )

KETUA Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman membenarkan adanya komplain yang dilayangkan salah satu tim kampanye saat debat kedua berlangsung.

Dalam video yang diunggah Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief, terlihat sejumlah anggota BPN Prabowo-Sandiaga menghampiri komisioner KPU dan Bawaslu di ruangan debat, Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2).

"Ya memang ada komplain, tapi kan debat harus jalan, nanti kalau ada keberatan silakan saja. Kejadiannya seperti apa ya, itu crowded sekali saya enggak ingat," ungkap Arief di Media Center KPU, Jakarta, kemarin.

Ia menjelaskan bahwa salah satu tim kampanye keberatan soal pernyataan capres Jokowi terhadap Prabowo mengenai dugaan adanya serangan personal terkait dengan kepemilikan ratusan hektare tanah di Kalimantan Timur dan Aceh.

"Ya ada keberatan soal disampaikannya pertanyaan itu. Tapi kan kita harus mempelajari betul, betul enggak itu sebagaimana yang masuk regulasi kita, bahwa terjadi pelanggaran atau tidak terjadi pelanggaran," terang Arief.

Dia enggan berkomentar lebih dalam perihal adanya keributan dalam debat kedua oleh kedua pendukung. Arief mengatakan bahwa jika ada yang keberatan sampaikan melalui mekanisme yang sudah diatur.

"Cekcok apa? Saya enggak tahu (ada adu mulut). Kan begitu banyak orang di situ. Saya sampaikan, kalau ada catatan proses debat. Ada keberatan sampaikan dengan mekanisme berlaku. Kan enggak mungkin di sana saya langsung tindak lanjuti. Setiap laporan mesti cek dulu, teliti, dan harus bagaimana," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa pihaknya belum mendapat laporan resmi dari Bawaslu terkait dengan keberatan dari tim 02 mengenai dugaan serangan personal Jokowi ke Prabowo.

"Ada Bawaslu juga di situ langsung mengawasi, hadir di dalam ruangan. Kita tunggu saja hasil pemeriksaan di Bawaslu seperti apa. Nanti kita lihat dulu. Saya sebetulnya belum dapat berita resminya itu sudah laporkan atau belum. Kalau sudah lapor, kita tunggu hasil laporan seperti apa," pungkas Arief.

Tidak mungkin
Mengenai permintaan Fadli Zon agar tidak perlu ada panelis dalam debat berikutnya, Arief menilai tidak masuk akal.

"Ya, terus yang buat pertanyaan siapa? Maksud saya yang merancang pertanyaannya siapa? Maksudnya semua segmen saling bertanya gitu? Bener enggak maksudnya gitu?" Arief balik bertanya.

Fadli mengusulkan bahwa akan lebih bagus pertanyaan debat dibuat oleh kedua paslon yang saling melemparkan pertanyaan, kemudian moderator akan mengarahkan pertanyaan dari kedua kandidat.
Arief menegaskan bahwa sudah seharusnya pertanyaan debat dibuat panelis yang ahli berdasarkan latar belakang sesuai tema debat.

"Makanya saya bertanya, kalau tanpa panelis, siapa yang merumuskam pertanyaannya? Panelis itu kan sekarang tugasnya merumuskan pertanyaan untuk disampaikan moderator. Panelis itu dipilih karena keahliannya di bidang-bidang yang kita jadikan tema di setiap debat."

Selain itu, Fadli juga mengatakan KPU perlu mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah penonton di lokasi jalannya debat. Hal itu perlu untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, seperti kekacauan di lokasi hingga ancaman keamanan. (Pro/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya