Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hasil Polling Media Massa di Debat Kedua, Jokowi Ungguli Prabowo

Irvan Sihombing
19/2/2019 12:45
Hasil Polling Media Massa di Debat Kedua, Jokowi Ungguli Prabowo
(ANTARA)

CALON Presiden (Capres) nomor urut 01, Joko Widodo, dinilai jauh mengungguli Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, dalam debat kedua yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2) malam.

Hal itu terbukti dalam sejumlah jajak pendapat (polling) yang dibuat media-media nasional yang berakhir Senin (18/2) malam dan berhasil dirangkum. Sejumlah besar komentar pun tak ketinggalan ditujukan warganet yang memberikan pujian untuk daya rintis Jokowi.

Polling dibuat dengan pertanyaan sederhana: Siapa yang Anda Jagokan Setelah Menyaksikan Debat Kedua?

Warganegara atau pembaca Republika.co.id misalnya, terlihat memberii Jokowi-Amin keunggulan 52% dan Prabowo 48%, lalu di Indonesia Lawyers Club (ILC) juga Jokowi memimpin dengan 59% dan Prabowo 41%, kemudian Beritasatu juga terlihat dominasi Jokowi dengan 52 % dan Prabowo 45%, tidak ada 2%, tidak tahu 1%

Selanjutnya SeputariNewsRCTI, Jokowi meraih 82% sedangkan Prabowo 18%. Hal serupa juga dibuat Viva.co.id, MNC Trijaya 104.6 FM, Radio Elshinta, @Iwan Fals, Okezone, INews, serta Tempo.co. Hasilnya, Jokowi tetap mendominasi dengan mencolok.

Bahkan, banyak kalangan menilai kesempatan tersebut menjadi panggung Jokowi karena menguasai materi dan persoalan. Petahana kembali menang telak setelah menguasai masalah dengan menyampaikan capaian keberhasilan.

Sementara penantangnya, Prabowo, hanya bicara normatif dan justru banyak mengakui keberhasilan Jokowi dalam banyak hal.

“Yang juga menarik untuk diamati adalah polling yang diselenggarakan oleh media-media mainstream. Dan masyarakat membuktikan kemenangan telak Jokowi lewat polling karena hampir di semua polling itu Jokowi unggul telak,” kata juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga.

“Ini bukti partisipasi nyata masyarakat dengan ikut menentukan kemenangan lewat polling. Masyarakat sudah pintar menentukan pilihan. Polling berbagai media itu bisa juga menjadi referensi kita,” imbuhnya.

Bahkan, dalam pemaparan visi dan misi terlihat sekali terjadi perbedaan yang tajam, yakni Prabowo melangit, Jokowi membumi. Prabowo bicara soal kemandirian namun tidak menjelaskan tentang apa yang akan dilakukan untuk mendukung ke arah terwujudnya kemandirian tersebut.

Termasuk saat bicara soal swasembada pangan, tetapi tidak mengurai tentang bagaimana cara mencapainya. Belum lagi bicara soal swasembada air.

Sementara Jokowi memaparkan visi dengan menjelaskan capaian dan langkah yang lebih konkret dan realistis. Bicara soal infrastruktur dasar yang dirasakan rakyat di perdesaan berupa jalan, irigasi, dan infrastruktur dasar lainnya, bukan hanya jalan tol, bendungan dan lain-lain.

Jokowi juga bicara soal prestasi pangan dengan menyampaikan keberhasilannya dengan contoh produksi jagung. Soal lingkungan juga jelas tentang tidak ada kebakaran hutan selama tiga tahun terakhir ini termasuk juga soal sampah dan Energi fosil yang sudah dimulai.

Jokowi sukses kembali menunjukkan kelasnya dengan penguasaan terhadap substansi infrastruktur dan telah melakukan program yang lebih maju dengan melakukan digitalisasi industri 4.0.

Serangan Prabowo soal infrastruktur yang tidak berpihak kepada rakyat dan tanpa perencanaan yang matang, Jokowi dengan lugas dan tenang menjawabnya. Kembali Prabowo menyerang dengan infrastruktur yang mahal seperti LRT dan MRT tanpa menyebutkan angka dan datanya yang memadai.

Adapun Jokowi menyatakan bahwa salah besar kalau tanpa perencanaan yang matang dan tidak digunakan rakyat. Jokowi dinilainya menjawab dengan santai bahwa pemanfaatan infrastruktur membutuhkan waktu. Misalnya, budaya penggunaaan transportasi publik membutuhkan waktu, juga dengan pembangunan bandara di Jawa Barat masih membutuhkan infrastruktur lainnya.

Lainnya, soal ganti rugi pembangunan infrastruktur yang dinilai tidak prorakyat, Jokowi mengatakan bahwa justru yang terjadi ganti untung.

Isu lainnya mengenai perdebatan soal lingkungan hidup, Prabowo lebih banyak mengakui keberhasilan Jokowi dalam hal penegakan hukum lingkungan dan program yang lebih konkret misalnya soal Citarum Harum di Jawa Barat. Sementara Prabowo tak ada yang ditawarkan kecuali mengafirmasi program Jokowi.

Kemudian soal industri 4.0, Jokowi sangat menguasai. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dianggap piawai bicara soal infrastruktur teknologi informasi hingga bagaimana pemanfaatannya.

Penggunaan industri 4.0 diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. Jokowi dengan fasih bicara industri 4.0 ini dipergunakan untuk semakin memperkuat nilai tambah untuk rakyat.

Alhasil banyak yang menilai jika Prabowo gagal memberikan gagasan segar dan penuh terobosan terkait persoalan pangan dalam debat kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. TimTim debat Prabowo dianggap gagal menghadirkan kebijakan ungulan capres yang mereka usung. (RO/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya