Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jokowi Dinilai Menang Debat Capres Kedua karena Enam Hal

Micom
18/2/2019 10:05
Jokowi Dinilai Menang Debat Capres Kedua karena Enam Hal
(Ist)

PENGAMAT politik Denny JA menilai hal ini yang membuat calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo memenangi kembali Debat Pemilihan Presiden pada putaran kedua yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2) malam.

Peneliti dan doktor ilmu politik itu menonton debat tersebut bersama tim peneliti sekaligus mendiskusikan tidak hanya substansi debat, melainkan juga teknik berdebat dan gaya berkomunikasi kedua capres.

Pandangan ini dikemukakan Denny JA dalam rangkaian meme-nya yang viral di media sosial, antara lain di sejumlah grup percakapan WhatsApp, Facebook, Twitter, dan Instagram.

Menurut dia, keunggulan pertama Jokowi atas penantangnya Prabowo Subianto karena sang petahana lebih mengetahui 'lapangan'.

"Contohnya ketika Prabowo menyatakan akan membuat BUMN yang akan memberdayakan nelayan, dengan enteng Jokowi menjawab 'mungkin Prabowo belum tahu kita sudah punya BUMN itu bernama Perindo dan Perinus'," kata Denny dalam keterangannya, Senin (18/2).

Adapun kemenangan kedua Jokowi, lanjut dia, karena lebih sistematis soal solusi.

"Prabowo masih normatif dan umum saja soal rencana mendorong industri digital. Jokowi memaparkan data dari 7 start-up Unicorn usaha digital ASEAN, yang 4 di antaranya ada di Indonesia. Sudah disiapkan Palapa Ring, 4G, dan deregulasi," urai Denny memaparkan.

Sedangkan keunggulan yang ketiga, menurutnya, Jokowi lebih realistis soal kebijakan impor.

"Jokowi mencontohkan impor jagung, 2014 sekitar 3,5 juta ton. Dan pada 2018 tinggal 180 ribu ton saja. Kemudian Jokowi mengatakan, untuk menghilangkan impor tidak bisa satu atau dua hari, seperti membalik tangan," ujarnya.

Kemudian Denny menambahkan, poin kemenangan Jokowi lantaran sang petahana terkesan lebih berpengalaman berkomunikasi dengan rakyat jika dibandingkan dengan Prabowo.

"Jam 12.00 malam ia pernah berkunjung berdua saja dengan sopir ke permukiman nelayan memastikan kondisi mereka. Itu biasa dilakukan sejak ia memimpin kota, provinsi, dan kini di tingkat negara."

Poin kelima keunggulan Jokowi dalam debat kedua tadi malam dinilainya justru Prabowo yang menyetop perdebatan dalam arti lain menyerah.

"Ketika moderator terus memberi waktu kedua capres berdebat mencari kontras antarmereka untuk isu energi, justru Prabowo yang menyetop. Kata dia, cukup, untuk apa bertele-tele lagi," jelasnya.

Sementara poin keenam atau terakhir yang dinilai Denny membuat Jokowi unggul telak yakni sebuah pukulan semacam upper cut yang membuat Prabowo terhentak.

"Prabowo menyinggung betapa segelintir orang kaya di Indonesia menguasai mayoritas sumber daya. Jokowi pun menjawab, Tapi Prabowo sendiri punya 220 ribu hektare lahan di Kalimantan dan 120 ribu hektare di Aceh," tandasnya.

Selain itu, dalam debat putaran kedua itu, kata Denny, Jokowi tampak superior dalam penguasan data, dan lebih mengenal masalah. Prabowo yang sebelumnya dikesankan lebih intelektual, lebih akademik, namun dalam debat head to head, ia justru tidak sesiap Jokowi.

"Jika disimpulkan, Jokowi menang debat karena menguasai bahan, sedangkan Prabowo menguasai lahan," tutup Denny seraya bergurau. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya