Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jokowi Dinilai Lebih Siap Paparkan Debat Kedua

Cahya Mulyana
13/2/2019 14:55
Jokowi Dinilai Lebih Siap Paparkan Debat Kedua
(ANTARA)

CALON Presiden nomor urut wahid, Joko Widodo, dinilai lebih menguasai tema debat kedua yang mengusung tema mengenai energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam dan lingkungan hidup dibandingkan dengan lawannya, Prabowo Subianto. 

Hal itu bisa terlihat dari visi dan misi mereka yang sudah dilaporkan kepada KPU RI.

"Jokowi-Amin dalam visi misinya menerangkan energi paling banyak dengan kata itu dulang 27 kali, pangan 16 kali, SDA 12 kali dan infrastruktur 26 kali," ungkap Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, pada diskusi bertajuk prioritas sektor energi dan tata kelola SDA, di Jakarta, Rabu (13/2)

Sementara Prabowo-Sandi, lanjut Titi, hanya fokus pangan yang mengulang kata itu 14 kali sedangkan energi 5 kali, SDA 1 kali dan infrastruktur 6 kali.

Menurutnya, Jokowi memiliki bahan paparan lebih luar tentang tema debat yang akan digelar pekan ini karena sangat lantang diuraikan dalam visi misinya. Sementara Prabowo hanya menekankan pada pangan, sisanya tidak terlalu dijelaskan.

 

Baca juga: Yenny Wahid Sebut Jokowi Bisa Jadi Diri Sendiri di Debat Kedua 

 

Meskipun demikian, Titi meminta para kandiat presiden fokus mengutarakan gagasan, program turunan dari visi dan misi. Dengan begitu debat dapat berlangsung pada uraian substansi serta menjadi ajang edukasi bagi masyarakat.

"Tantangannya, bagaimana mereka mampu membuat benang merah dari 5 tema debat tersebut dan menjelaskan dengan bahasa yang dapat dipahami masyarakat," ungkapnya.

Menurut Titi, debat antar calon presiden nanti harus lebih baik dibandingkan dengan debat sebelumnya. Caranya ialah dengan mengutarakan substansi dari tema dan konsep yang ditawarkan supaya tidak terjebak dalam isu persoalan permukaan juga populis.

"Dibutuhkan juga komitmen kandidat menjadikan debat arena edukasi pemilih, bukan menina bobokan dan hanya berisi rayuan kampanye yang tidak substansial," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya