Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pemilih Pemula Harus Proaktif Datangi TPS

Nurjianto
07/8/2018 08:05
Pemilih Pemula Harus Proaktif Datangi TPS
MENDAGRI TINJAU KESIAPAN KPU: Mendagri Tjahjo Kumolo (kedua dari kiri) didampingi Ketua KPU Arief Budiman (tengah) dan tiga komisioner KPU Hasyim Asyari (kiri), Evi Novida Ginting Manik, dan Ilham Saputra (kanan) saat meninjau kesiapan pendaftaran bakal ca(MI/M IRFAN)

MENDAGRI Tjahjo Kumolo mengimbau warga negara Indonesia berusia 17 tahun pada Pemilu 2019 harus menggunakan hak politik mereka. Setidaknya, 3.000-5.000 warga berusia 17 tahun tepat di hari pemungutan suara.

"Hanya permasalahannya kan tidak mungkin dukcapil daerah mendatangi yang 3.000-5.000 tadi satu per satu. Mudah-mudahan mereka proaktif datang ke tempat pemungutan suara (TPS)," kata Tjahjo seusai meninjau kesiapan pendaftaran capres/cawapres di KPU, kemarin.

Tjahjo mengatakan hingga kini persentase warga yang telah melakukan perekaman data KTP-E sudah mencapai 97,2%. Angka itu termasuk warga negara Indonesia di luar negeri. "Tim kami sudah keliling dunia juga untuk mendata," ucap eks Sekjen PDI Perjuangan itu.

Tjahjo menjelaskan masih ada sekitar 2 juta warga yang memiliki KTP ganda. Dia meminta mereka yang memegang lebih dari satu segera melapor ke Kemendagri. "Sepanjang dia tak mau melapor dan memastikan domisilinya di mana, kan akan sulit," tegas Tjahjo.

Pemilu serentak bakal dilaksanakan 17 April 2019. Itu menjadi pesta demokrasi pertama pemilihan anggota DPR, DPRD, DPD, serta pilpres dilaksanakan dalam satu waktu.

Tjahjo meprediksi pendaftaran capres dan cawapres baru akan ramai menjelang penutupan pendaftaran. "Dari kacamata politik, sampai sekarang kan juga belum selesai (penentuan pasangan capres dan cawapres)."

Tjahjo melihat hingga kini koalisi partai politik mencari duet ideal untuk pemerintahan lima tahun ke depan.

Dia memaklumi parpol membutuhkan waktu yang panjang untuk mengatur strategi demi mematangkan koalisi pada saat pendaftaran. "Setahu saya mencari pasangan yang tepat jangan sampai nanti pas 'akad nikah' batal," tandas Tjahjo.

Siapkan dokumen

Ketua KPU Arief Budiman mengimbau kepada partai politik agar dokumen-dokumen persyaratan sudah disiapkan dengan matang. Dia menyarankan dokumen-dokumen itu dipersiapkan sejak jauh-jauh hari.

"Jadi, kalau sudah mulai kelihatan siapa saja yang mungkin akan dicalonkan itu, mulai sekarang dokumennya bisa disiapkan. Jangan ketika keputusannya (siapa yang dicalonkan) keluar malam, baru menyiapkan dokumen," kata Arief.

Arief mempersilakan kepada partai politik untuk berkonsultasi mengenai berkas persyaratan jika masih ada yang kurang jelas. Dia menjamin kerahasiaan dokumen tidak akan bocor ke pihak lain. "Supaya nanti saat pendaftaran seluruh dokumen bisa dinyatakan sah dan diterima. Rahasia terjamin."

Pendaftaran capres-cawapres dibuka mulai 4 Agustus hingga 10 Agustus 2018. Pada 4-9 Agustus 2018, pendaftaran dibuka mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00. Pada hari terakhir atau 10 Agustus, pendaftaran dibuka hingga pukul 24.00. Namun, hingga hari ketiga pendaftaran, belum ada satu pun yang mendaftar ke KPU.

Arief juga mengingatkan capres dan cawapres agar tak larut dalam euforia saat mendaftarkan diri. Bakal capres dan cawapres diminta menjaga stamina untuk menghadapi pemeriksaan kesehatan.

"Kami ingatkan karena pemeriksaannya satu hari setelah pendaftaran, pemeriksaan didahului dengan puasa beberapa jam. Itu artinya kalau pemeriksaan jam 7 atau jam 8, 8 jam sebelumnya harus puasa," imbuh Arief. (*/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya