Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dipaku di Pohon, Alat Peraga Kampanye Calon Bupati Bekasi Merusak Lingkungan

Indriyani Astuti
28/10/2024 08:26
Dipaku di Pohon, Alat Peraga Kampanye Calon Bupati Bekasi Merusak Lingkungan
Petugas Satpol PP menurunkan baliho salah satu pasangan bakal calon Gubernur Jawa Barat yang terpasang di kawasan Jalan Chairil Anwar, Bekasi, Jawa Barat,(ANTARA FOTO/Risky Andrianto/aww/18.)

 

ALAT peraga kampanye pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Bekasimerusak lingkungan karena dipasang tidak sesuai ketentuan antara lain dipaku di pohon. Hal itu menjadi sorotan tokoh masyarakat terkait banyak temuan banyaknya alat kampanye yang dipaku di pohon. Hal itu disampaikan  Aktivis Tata Kota dan Lingkungan dari kalangan akademisi Ciwandi.

"Cara kampanye dengan merusak pohon ini sangat memprihatinkan. Pohon itu makhluk hidup, kalau makhluk hidup diganggu dengan kondisi dipaku-paku tentu bisa merusak," ujar dia seperti dikutip dari Antara, Senin (28/10).

Ia juga menjelaskan bahwa pemasangan APK di pohon dengan cara dipaku bisa merusak sirkulasi udara, menghambat transportasi air dan nutrisi serta mempengaruhi pertumbuhan hingga kesehatan pohon. Pepohononan, sebuat dia, bisa mati apabila terlalu banyak dipaku.  Padahal, untuk bisa menanam pohon hingga besar, membutuhkan waktu lama. Ia mengkritik calon pemimpin daerah yang tidak memberikan contoh baik. 

"Karena pohon harus dijaga, sama hal menjaga lingkungan," cetusnya.

Di lapangan, ujar dia, banyak ditemukan  APK yang terpaku di pohon dengan ukuran bervariasi mulai kecil hingga besar baik di kompleks perumahan maupun sepanjang jalan Negara dari wilayah perbatasan Kabupaten
Bekasi dengan Kota Bekasi sampai Kabupaten Karawang. Tidak hanya dipaku di pohon, banyak APK juga terpasang di tiang listrik hingga fasilitas penerangan jalan umum maupun taman di sepanjang jalur tersebut.

Pengurus rukun tetangga Dedi mengeluhkan kondisi tersebut sebab selain bisa merusak pohon juga mengganggu kenyamanan dan keindahan terlebih APK yang terpasang di area publik seperti taman kota.

"Dilihat di bundaran taman kota penuh poster spanduk calon. Pemandangan jadi kumuh, terus banyak juga yang ditempel di pohon dan tiang lampu," keluhnya. (Ant/H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya