Debat Cagub Kalsel Meriah

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar debat publik sesi pertama  dua pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Kalsel 2024-2029,  di Hotel Rattan Inn Banjarmasin Rabu (23/10) malam.

Debat yang mengusung tema Pelayanan Inovatif dan Akselerasi Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Kalimantan Selatan itu berlangsung hangat. Materi debat merujuk pada visi, misi, dan program rencana pembangunan jangka panjang, terkait dengan peningkatkan kesejahteraan masyarakat, memajukan daerah, dan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam debat itu, dua paslon cagub dan cawagub yakni paslon nomor urut 1 Muhidin - Hasnuryadi (MH) dan paslon nomor urut 2, Raudhatul Janah - Ahmad Rozanie (Acil Odah- Rozanie) tampil membeberkan visi misi dan gagasan tentang pembangunan daerah.

Baca juga : Kerugian Bencana Sosial di Kalsel Hampir Rp100 Miliar

Dari tema besar itu, ada lima subtema yang dibahas yakni inovasi pelayanan, akselarasi pembangunan daerah, perlindungan dan pemenuhan hak kelompok rentan dan gender, problematika sosial di masyarakat, serta ketahanan pangan dan pemerataan pembangunan. KPU Kalsel menjadwalkan debat Pilgub akan dilaksanakan dalam dua sesi yakni tanggal 23 Oktober dan 23 November, sekaligus menutup kampanye terakhir.

Pantauan Media pelaksanaan debat cagub Kalsel ini berlangsung hangat dan disemarakkan kehadiran para pendukung ke paslon. Puluhan aparat keamanan juga diterjunkan untuk mengamankan jalannya debat.

Ketua KPU Kalsel, Andi Tantri Sompa, mengajak masyarakat Kalsel untuk berpartisipasi dan menggunakan hak pilihnya pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 27 November 2024 mendatang. "Mari masyarakat Banua untuk menggunakan hak pilih, mendatangi bilik suara pada tanggal 27 November 2024. Mari kita memberi kontribusi nyata, meraih asa bersama untuk Kalimantan Selatan tercinta," tuturnya.

Andi Tantri menambahkan KPU Kalsel mengembangkan tagline pilkada sebagai sarana integrasi Banua yaitu pilkada sebagai proses kebaikan, kejahteraan, kemanfaatan yang penuh hikmat dan berkah bagi masyarakat Banua (daerah). (N-2)