Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rumah Bacagub Dibom, Bawaslu Ingatkan Aceh Rawan Tinggi

Tri Subarkah
03/9/2024 14:02
Rumah Bacagub Dibom, Bawaslu Ingatkan Aceh Rawan Tinggi
Tim inafis Polri melakukan olah TKP di rumah Bacagub Aceh Bustami Hamzah yang dilempar bom di Banda Aceh.(Antara/Irwansyah Putra)

ANGGOTA Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Lolly Suhenty mengingatkan bahwa Aceh merupakan provinsi rawan tinggi pertama pada konteks sosial politik dalam pemetaan kerawanan Pilkada 2024. Hal itu disampaikan Lolly menanggapi pengeboman rumah calon gubernur Aceh pada Pilkada 2024, Bustami Hamzah, pada Senin (2/9).

"Berdasarkan pemetaan kerawanan Pemilihan 2024 yang diluncurkan pada 22 Agustus, Aceh merupakan provinsi rawan tinggi pertama pada konteks sosial poolitik," kata Lolly kepada Media Indonesia lewat keterangan tertulis, Selasa (3/9).

"Salah satu indikatornya adalah adanya peristiwa intimidasi, ancaman dan kekerasan verbal atau fisik. Insiden kemarin menunjukkan potensi kerawanan sosial politik di Aceh akan semakin menguat," sambungnya.

Baca juga : Bawaslu Tingkatkan Kewaspadaan Setelah Rumah Bacagub Aceh Dilempar Granat

Lolly menyebut, pihaknya sudah mengetahui informasi pengeboman tersebut dari jajaran pengawas di Aceh. Menurutnya, pihak keamanan masih melakukan olah TKP, sementara sejumlah alat bukti sudah dibawa oleh Tim Gegana untuk dipelajari lebih jauh.

Untuk mencegah gangguan keamanan susulan, Bawaslu, sambungnya, telah menyampaikan jajaran di daerah untuk selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan. Itu ditujukan untuk mengantisipasi adanya intimidasi, ancaman, dan kekerasan, baik berupa fisik maupun verbal.

Menurut Lolly, potensi gangguan keamanan bisa menyasar siapa saja. Artinya, kejadian yang menimpa salah satu cagub di Aceh itu tak hanya berpotensi dialami oleh calon kepala daerah lainnya, tapi juga penyelenggara pemilu dari KPU maupun Bawaslu.

"Dukungan keamanan yang serius terhadap penyelenggaraan pemilihan, khususnya kepada penyelenggara pemilihan harus segera disiapkan sejak dini," terang Lolly.

"bBgitu juga masyarakat dapat lebih meningkatkan kewaspadaan, melakukan pengawasan secara mandiri serta menyampaikan kepada jajaran pengawas terhadap potensi kerawanan yang terjadi," pungkasnya. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya