Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
MOTOR injeksi adalah sepeda motor yang menggunakan sistem injeksi bahan bakar untuk menyuplai bensin ke ruang bakar, bukan menggunakan karburator seperti motor generasi lama.
Sistem injeksi bekerja dengan cara menyemprotkan bensin ke ruang bakar menggunakan injektor elektronik, yang dikontrol oleh ECU.
Campuran bahan bakar dan udara diatur secara otomatis berdasarkan kondisi mesin, suhu, beban, dan kecepatan.
Di pagi hari, suhu biasanya lebih rendah dan bisa membuat tegangan aki turun. Jika aki tidak kuat menghidupkan sistem injeksi dan starter elektrik, motor akan sulit menyala.
Busi yang kotor, aus, atau rusak tidak bisa menghasilkan percikan api yang optimal, terutama saat mesin dingin.
Sistem injeksi mengandalkan semprotan bahan bakar yang presisi. Jika injektor kotor atau tersumbat, bahan bakar tidak keluar dengan baik, apalagi saat mesin dingin.
Motor injeksi menggunakan sensor suhu mesin untuk menyesuaikan campuran udara bahan bakar. Jika sensornya rusak, campuran jadi tidak ideal untuk starter dingin.
Saat kunci kontak dinyalakan, seharusnya terdengar suara "dengung" dari pompa bensin di tangki. Jika tidak terdengar, bisa jadi pompa lemah atau rusak.
Kabel dari aki ke starter, ECU, sensor, atau injektor bisa saja longgar, berkarat, atau korslet, terutama setelah hujan atau terkena embun malam.
Filter udara yang kotor akan membuat pasokan udara ke ruang bakar terganggu, terutama saat cold start.
Oli yang terlalu kental akan membuat mesin susah diputar saat dingin. Hal ini memperberat kerja starter.
Motor injeksi ini lebih irit bahan bakar karena pengaturan campuran udara-bensin lebih presisi, serta lebih ramah lingkungan, karena pembakaran lebih sempurna. (Z-4)
Dengan menggunakan motor injeksi, maka penggunaan bahan bakar lebih irit, ramah lingkungan, mudah dinyalakan saat suhu dingin, hingga tenaga mesin lebih stabil.
Motor injeksi dikenal lebih irit dibandingkan motor karburator, tetapi ada beberapa faktor yang bisa membuat konsumsi bensinnya menjadi boros.
Jika motor injeksi tidak ada pengapian, biasanya masalah terjadi pada sistem kelistrikan atau pengapian.
Teknologi ini lebih modern dan efisien dibandingkan karburator karena mampu mengontrol jumlah bahan bakar yang disemprotkan berdasarkan kebutuhan mesin.
Sistem ini menggantikan karburator dengan teknologi yang lebih efisien, di mana bahan bakar disemprotkan langsung ke mesin melalui injektor yang dikendalikan oleh ECU.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved