Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
AKI atau accumulator yang biasa disingkat accu merupakan salah satu jenis baterai yang umumnya digunakan sebagai penyuplai daya listrik pada kendaraan, termasuk pada kendaraan bermotor. Jika tidak ada aki, kendaraan bermotor Anda tidak akan bisa dinyalakan saat dalam keadaan mati. Sebagai salah satu jenis baterai, aki memiliki jangka waktu pemakaian tertentu.
Saat ini, di pasaran onderdil sepeda motor ditawarkan dua jenis aki, yakni kering dan basah. Keduanya memiliki fungsi yang sama, namun tampilan dan jenis elektroda yang dipakai berbeda. Sehingga, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan saat dipakai.
Baca juga: Cara Kerja Rem ABS serta Kelebihan dan Kekurangannya
Lalu, apa perbedaan kedua aki tersebut? Bagaimana cara merawatnya? Berikut jawabanya.
Meskipun bernama basah dan kering, tetapi sebetulnya kedua jenis aki ini menggunakan cairan elektroda yang sering kita sebut dengan air aki.
Baca juga: Tarikan Motor Berat, Mungkin 7 Hal Ini Penyebabnya
Pada aki kering, cairannya berbentuk gel sehingga lebih padat. Sedangkan pada aki basah, cairannya berbentuk cair seperti air biasa. Mari kita ulas lebih rinci tentang kedua jenis aki ini.
1. Aki basah
Aki jenis ini menggunakan wadah semitransparan. Tujuan dari penggunaan wadah semi transparan ini adalah agar kamu lebih mudah mengecek volume air aki. Air aki yang digunakan pada jenis aki ini adalah air accu dan air zuur.
Kedua jenis air aki ini memiliki fungsi yang sama, tetapi berbeda dalam penggunaan. Fungsi cairan aki ini adalah sebagai perendam cell-cell yang berada di dalam aki agar bisa menghantarkan arus listrik.
Air accu digunakan untuk menambah volume air aki sedangkan air zuur digunakan pada saat pertama kali mengisi air aki. Cell–cell yang tidak terendam sempurna akan membuat arus listrik yang mengalir menjadi berkurang.
Hal ini terjadi karena cell baterai mengalami oksidasi dan berkarat. Ini dia perbedaan beberapa jenis air yang biasa digunakan untuk mengisi aki.
Air destilasi
Air ini adalah hasil dari metode pemisahan bahan kimia atau biasa disebut penyulingan. Proses ini dilakukan dengan cara mendidihkan campuran zat sampai menguap. Kemudian, uap tersebut didinginkan dan hasil pendinginan ini yang disebut air accu.
Air Zuur
Air ini memiliki kandungan asam sulfat yang tinggi. Kandungan ini bersifat keras sehingga lebih cocok digunakan untuk mengisi aki yang kosong. Asam sulfat atau H2SO4 ini berfungsi menyimpan serta menghantarkan arus listrik.
Cara membedakan kedua jenis air saat hendak membeli di bengkel cukup mudah. Kedua jenis air aki ini telah dibedakan oleh produsen dengan membedakan warna tutup botol atau kemasan.
Air zuur biasanya menggunakan warna merah pada tutup botol atau kemasan sedangkan air accu menggunakan warna biru.
Karena menggunakan cairan berbentuk air, maka volumenya lebih cepat menguap. Padahal volume air aki basah harus tetap terjaga. Pastikan volumenya tetap berada di batas air yang tertera pada wadah aki.
Kamu bisa melakukan pengecekan secara berkala paling tidak sebulan atau dua bulan sekali. Gunakan air accu atau air destilasi untuk menambah volume air aki dan air zuur untuk mengisi ketika aki masih kosong. Jangan sampai salah menggunakan air aki ya.
2. Aki kering
Berbeda dengan aki basah, aki kering terbilang memiliki perawatan yang minim. Maka dari itu aki kering juga sering disebut maintenance free (MF). Jenis aki ini tidak perlu dilakukan pengisian air aki.
Meskipun begitu, biasanya usia pakai aki kering adalah sekitar 1,5-2 tahun. Jika sudah memasuki usia pakai, aki kering harus diganti baru. Kalaupun ingin diperbaiki, prosesnya cukup rumit dan membutuhkan ketelitian dan kerapian karena harus membuka segel menggunakan gergaji atau pisah. Jika tidak hati-hati, komponen aki bisa rusak.
Wadah aki kering memiliki perbedaan yang mencolok dibandingkan aki basah. Aki kering biasanya memiliki wadah dengan desain yang tertutup sepenuhnya menggunakan bahan yang solid. Jadi kita tidak bisa melihat isi di dalam aki.
Warna yang digunakan pada kemasan aki kering di antaranya adalah hitam, biru, putih, atau kuning. Jenis aki ini juga tidak memiliki lubang pengisian pada bagian atas kemasan.
Bahan isi yang digunakan pada aki kering adalah gel. Bentuk gel ini tidak mudah menguap sehingga volume gel dapat lebih terjaga.
Harga aki kering dibanderol lebih mahal daripada harga aki basah. Contohnya aki kering untuk tipe motor yang sama memiliki harga sekitar Rp700 ribu, sedangkan harga aki basah sekitar Rp900 ribuan.
Jika ditanya jenis aki mana yang lebih awet, jawabannya adalah tergantung penggunaan. Aki jenis basah bisa lebih awet jika rajin mengecek kualitas dan kuantitas air aki. Penggunaan komponen tambahan pada mobil juga bisa membuat aki cepat tekor.
Aki Basah
Aki Kering
Aki menyimpan energi listrik dalam bentuk kimia, lalu mengubahnya menjadi energi listrik saat dibutuhkan.
Cek aki motor sendiri tanpa alat! Panduan praktis dan mudah untuk mengetahui kondisi aki motor Anda. Hemat biaya, deteksi dini masalah aki sekarang!
Aki motor yang cepat habis bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari segi pemakaian, kondisi aki, maupun masalah pada sistem kelistrikan motor.
Aki motor yang cepat habis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari penggunaan yang berlebihan hingga kerusakan pada sistem kelistrikan.
Bukan karena lampu tersebut putus, melainkan daya listiknya yang tidak kuat. Bukan hanya lampu utama saja yang mengalami hal itu, namun lampu lainnya pun serupa.
Jangan dianggap sepele, walaupun aki motor bisa berfungsi dalam waktu lama, namun akan bahaya jika tak diperhatikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved