Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Audi-Nunam Garap Proyek Pemanfaatan Baterai Bekas Mobil Listrik

AUDI
03/8/2022 12:03

DUNIA transportasi tengah mengalami pergeseran dari mesin bakar konvensional ke sistem penggerak listrik baterai yang dianggap sangat ramah lingkungan dibandingkan kendaraan konvensional saat ini. Benarkah kendaraan listrik 100% ramah lingkungan? Lalu bagaimana penanganan baterai-baterai bekas setelah tidak bisa digunakan?

Menaggapi hal itu, produsen mobil asal Jerman, Audi tengah bereksperimen untuk memanfaatkan kembali baterai bekas mobil listrik untuk bisa kembali digunakan sebagai penggerak transportasi, meskipun dalam kapasitas yang lebih sederhana, dan lebih pendek. Untuk itu, Yayasan Lingkungan Audi bekerja sama dengan sebuah perusahaan rintisan dalam menguji tiga unit 'bajay roda tiga' yang ditenagai oleh baterai bekas tersebut.

Audi Environmental Foundation menyediakan dana untuk Nunam, sebuah perusahaan rintisan nirlaba berbasis di Berlin (Jerman) dan Bangalore (India). Nunam Nunam bekerja dengan tim di situs Neckarsulm Audi untuk membangun e-rickshaw yang dinamis, masing-masing ditenagai oleh baterai bekas dari armada uji e-tron Audi.

"Baterai bekas masih sangat kuat. Untuk kendaraan dengan jangkauan dan kebutuhan daya serta bobot keseluruhan yang lebih rendah, mereka sangat menjanjikan," ujar salah satu pendiri Nunam Prodip Chatterjee, pertengahan Juni 2022 lalu.

Ia menambahkan bahwa dalam proyek second life ini pihaknya menggunakan kembali baterai dari mobil listrik. "Anda bisa menyebutnya sebagai mobilitas listrik 'lite', dan Kami mencoba mencari tahu berapa banyak daya yang masih dapat diberikan baterai," imbuhnya. 

Audi dan Nunam berencana meluncurkan proyek percontohan pada awal 2023. Dalam eksperimen multi-manfaat, mereka akan meminjamkan 'bajay elektrik' (e-rickshaw) kepada para perempuan aktif untuk digunakan sebagai transportasi ke pasar, sekaligus membantu mempromosikan kemandirian pekerjaan perempuan.

Audi mengakui bahwa sudah banyak 'bajay listrik' yang wara-wiri di jalan-jalan raya India. Namun menurut Audi, kebanyakan mereka ditenagai oleh baterai asam-timbal (yang berbahaya bagi lingkungan), serta diisi ulang menggunakan jaringan listrik publik yang masih sangat bergantung pada batu bara.

Nunam akan membuat sistem pengisian ulang baterai bertenaga matahari terdesentralisasi dengan menempatkan panel-panel surya di atas mitra lokal untuk mengisi penyimpanan e-tron di siang hari, dan meneruskan energinya ke 'bajay listrik' di malam hari. Iklim di India yang cerah memang sangat cocok untuk menjalankan sistem ini.

Proyek ini diharapkan mampu menginspirasi dan mendorong pihak lain untuk mencari potensi memanfaatkan baterai 'second-life' yang sudah tidak cocok lagi dipakai oleh 'bajay listrik' untuk kembali dimanfaatkan menjadi proyek 'third-life'. Diantaranya untuk aplikasi stasioner untuk menyalakan lampu LED. 

"Kami ingin mengeluarkan segala kemungkinan dari setiap baterai bekas sebelum benar-benar mendaur ulang," tutup Chatterjee.

Untuk mempromosikan proyek ini, Nunam dan Audi juga membangun 'bajay listrik' keempat, berupa sebuah kendaraan pameran yang ditampilkan secara perdana di Greentech Festival di Berlin pada22-24 Juni lalu, dan bisa dicoba langsung di pameran itu. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Suplemen
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik