Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

31% Biker Inggris Tolak Pakai Motor Listrik

Mediaindonesia.com
23/6/2021 21:05
31% Biker Inggris Tolak Pakai Motor Listrik
.(.)

Saat ini tren kendaraan listrik sebagai upaya menciptakan sistem transportasi beremisi nol terus bergulir di berbagai belahan dunia. Pemerintah Inggris tahun lalu mengumumkan larangan penjualan mobil dan van bermesin bensin dan diesel di wilayahnya pada 2030, bahkan pemerintah Norwegia akan menerapkan hal yang sama pada 2025.

Walaupun sepeda motor secara eksplisit belum dimasukkan dalam larangan tersebut, sebuah organisasi advokasi pengendara Inggris sudah berinisiatif melakukan sebuah survei kepada 4.805 pemotor untuk mengetahui reaksi mereka jika larangan itu diterapkan pada sepeda motor.

Hasilnya hanya 8,1% yang menginginkan Motorcycle Action Group (MAG) untuk segera menyetujui larangan tersebut, sementara 36,4% menyatakan ingin MAG menundanya, sedangkan 55,5% sisanya menentang wacana tersebut.

Saat ditanya apabila peraturan tersebut akhirnya tetap diterapkan, sebanyak 31% dengan tegas menyatakan mereka tidak akan lagi mengendarai motor sama sekali bila tidak tersedia motor baru bermesin bensin.

Sebanyak 56,2% dari mereka menyatakan akan terus mengendarai motor bensin selama mungkin sebelum beralih ke motor listrik. Sedangkan 13% lainnya menyatakan akan sesegera mungkin membeli motor listrik walaupun masih tersedia motor bensin.

Hal ini mungkin wajar mengingat Inggris adalah salah satu negara produsen otomotif yang dikenal andal dalam menciptakan mesin-mesin legendaris terbaik. Para pengendara motor, terutama para penggemarnya, memiliki alasan mendasar untuk menentang elektrifikasi ini.

Saat berkendara untuk ksesenangan, mereka ingin dapat melakukan banyak hal selama seharian tanpa memikirkan batas jelajah, serta mengutak-utik perangkat mekanis seperti kebiasaan kakek mereka setiap hari dalam mengoleskan mentega dan garam pada kentang.

Teknologi baterai saat ini, sebuah motor sport turing yang membawa Anda sejauh 800 km, membutuhkan beberapa kali pengisian ulang yang lama. Sementara dengan penggunaan baterai lebih besar bukan sebuah jawaban tepat karena itu akan mengganggu kelincahannya.

Untuk soal kebisingan knalpot, banyak yang mengatakan, "Saya benar-benar sangat menyukai suara mesin saya,". Hal yang tidak akan didapat pada motor bertenaga listrik. Alasan yang cukup masuk akal.

Suara deru knalpot memang menggairahkan. Terutama ketika kekuatan dan sensasi tarikannya selaras dengan level nada dan volumenya. Soundtrack dan raungan mesin superbike atau gemuruh motor cruiser memang memberikan pasokan adrenalin dan sensasi.

Di sisi lain, Anda ga butuh suara mesin pada motor listrik single-speed seperti pada sepeda motor bermesin bensin. Anda juga selalu berada pada 'power band', dengan torsi besar dan akselerasi yang kapanpun ada saat dibutuhkan. RPM pun menjadi tidak berperan dan suara bukan lagi menjadi sebuah informasi penting.

Padahal terkadang suara tersebut juga bisa sebagai pengontrol alamiah yang membuat pengendara membatasi aksinya tanpa harus melepas pandangan untuk mengintip kecepatan kendaraan di dasbor. Pantas saja mereka kerap mengatakan bahwa 'suara bising pipa knalpot bisa menyelamatkan mu'. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Suplemen
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik