Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Toyota Supra GR, Kembalinya sang Legenda

Putra Ananda
21/11/2019 07:00
Toyota Supra GR, Kembalinya sang Legenda
Toyota Supra GR, Kembalinya sang Legenda(DOK. TOYOTA-ASTRA MOTOR)

Sport car generasi kelima itu menggunakan platform yang sama dengan BMW Z4 generasi terbaru.

TANPA terasa kecepatan di spidometer Toyota Supra GR berkelir merah yang saya kendarai di trek lurus Sirkuit Sentul Bogor sudah menunjukkan angka 197 kilometer per jam. Tidak mengherankan jika mobil sport asal pabrikan Jepang itu memang dibekali dengan mesin 3.000 cc turbo 6 silinder segaris dan transmisi 8 speed sport automatic.

Pada kesempatan kali ini saya memperoleh undangan dari PT Toyota-Astra Motor (TAM) besama dengan 40 jurnalis media lain melalui event Toyota Sportscar Media Experience untuk menjajal Toyota Supra GR. Didampingi pengemudi profesional dari Toyota Tim Indonesia (TTI) sebagai instruktur, para jurnalis diberi kesempatan merasakan sirkuit Sentul dengan mengelilinginya sebanyak dua putaran.

Toyota Supra GR memiliki dua jenis mode berkendara, yaitu normal dan sport. Dalam putaran pertama, kami mengendarai Toyota Supra GR dengan mode normal.

Meskipun dalam mode normal, mobil itu tetap melaju dengan cukup sigap. Pada saat kick down, sensasi jambakan dari mobil legendaris ini sudah cukup terasa. Toyota mengklaim bahwa Toyota Supra GR mampu melesat dari keadaan diam hingga kecepatan 100 km per jam dengan waktu 4,3 detik.

Baca juga: Toyota Supra Paul Walker Siap Dilelang

Saat melahap tikungan-tikungan yang ada di Sirkuit Sentul, pada tikungan awal yang cukup lebar, konfigurasi suspensi dalam mode normal tetap lembut tanpa sama sekali tidak menunjukkan gejala limbung. Mobil tetap rigid seolah menempel dengan aspal sirkuit mengikuti arah perintah dari setir pengemudi. Kami sama sekali tidak kesulitan mengatasi tikungan tajam leter S.

Mode sport

Berpindah ke mode sport. Kendali setir menjadi lebih berat. Akselerasi yang dihasilkan dengan mode sport terasa sangat agresif.

Putaran mesin seakan-akan menolak untuk melaju dengan santai. Ini sangat memacu adrenalin pengemudi. Begitu pula dengan settingan suspensi yang semakin keras membuat kami percaya diri dalam melibas tikungan-tikungan di Sirkuit Sentul dengan kecepatan tinggi.

Dengan slogan supreme fun to drive, pihak Toyota menyebut Supra GR ditujukan untuk orang yang gemar mengemudi. Jarak mesin dengan sumbu roda depan Toyota Supra GR lebih pendek 50 mm. Akibatnya, Supra GR memiliki sensasi mid engine yang membuat mobil ini tetap stabil meski mesinnya berada di depan.

Setelah diperkenalkan di GIIAS 2019, legenda sport car Toyota GR Supra generasi kelima itu menggunakan platform yang sama dengan BMW Z4 generasi terbaru. Lihat saja dari mesin hingga suasana interior yang sangat kental dengan nuansa BMW. Begitu pun panel AC, head unit, tuas transmisi, tuas lampu, serta posisi tuas lampu sein dan wiper yang berbeda dari mobil Jepang kebanyakan.

PT TAM memasarkan Toyota Supra GR dalam beberapa pilihan warna, yaitu hitam, merah, abu-abu, kuning, putih, dan silver. Supra GR dibanderol dengan harga Rp1,995 miliar on the road.

Dalam kesempatan itu pula, PT TAM melakukan serah terima kepada customer pertama yang membeli Toyota Supra GR. Salah satunya ialah atlet pebulu tangkis nasional, Marcus Fernaldi Gideon.

Marcus juga sempat merasakan mengendarai Supra GR di Sirkuit Sentul. Di putaran pertama, Marcus duduk sebagai pengemudi, didampingi pembalap Toyota Team Indonesia, Demas Agil.

Di putaran kedua, gantian ia sebagai penumpang dan Demas Agil mengambil alih setir. "Saya suka mobilnya kencang," kata Marcus seusai mencoba mobil Toyota GR Supra keliling Sentul. (S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya